Ada Peningkatan Jumlah Penderita Kanker Payudara di Asia

Ada Peningkatan Jumlah Penderita Kanker Payudara di Asia

Nafilah Sri Sagita K - detikSumut
Senin, 09 Sep 2024 13:30 WIB
Asian woman checking her breast, self cancer examination concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Medan -

Jumlah penderita kanker payu dara di Asia mengalami peningkatan atau lonjakan. Meski begitu, angka kematian terhadap penyakit itu justru mengalami penurunan.

Dikutip detikHealth, periode tahun 2021 lebih dari 11 ribu Wanita Asia-Amerika didiagnosis mengidap kanker payudara, 1.500 di antaranya meninggal dunia.

Peningkatan tercatat mencapai 52 persen dibandingkan periode 2000 hingga 2021. Data terbaru menunjukkan diagnosis pada kelompok tersebut terus meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini tren yang nyata," kata Helen Chew, Direktur Program Kanker Payudara Klinis di UC Davis Health.

Helen tidak tahu pasti apa penyebab peningkatan jumlah penderita kanker payudara.

ADVERTISEMENT

"Sulit untuk mengetahui dengan tepat mengapa demikian. Apakah karena kita melihat masuknya orang-orang yang memiliki akses lebih sedikit ke perawatan? Apakah karena banyak hal secara budaya yang membuat mereka mungkin tidak ingin datang jika mereka melihat sesuatu di payudara mereka?"

Meski tren kasus meningkat, angka kematian relatif menurun. Ada sekitar 12 dari setiap 100.000 perempuan Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik dari segala usia meninggal karena kanker payudara pada 2023.

Tingkat kematian akibat kanker payudara di antara semua perempuan selama periode tersebut menurun 30 persen.

Data dari Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik (AAPI) sekaligus mempertegas tren kanker payudara juga relatif tinggi di Asia.

Insiden kasus wanita berusia 50 hingga 64 tahun bertambah 33 persen, sementara untuk wanita berusia 65 tahun ke atas meningkat 43 persen. Sebagai perbandingan, angka untuk wanita dari semua usia, ras, dan etnis umumnya berada di tiga persen.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads