Indonesia memiliki sejumlah film klasik yang masih kuat melekat dalam ingatan penonton, terutama bagi mereka yang besar di era 80-an hingga awal 2000-an. Film-film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyimpan kenangan manis dan rasa nostalgia akan masa-masa indah yang telah berlalu.
Dengan alur cerita unik, karakter yang ikonik, sampai pada tren yang populer pada zamannya, film-film ini tak akan terpisahkan dari budaya populer Indonesia. Kini, detikers dapat bernostalgia kembali dengan deretan film jadul Indonesia.
Apa saja rekomendasi film lawas Indonesia yang dapat membuat kembali mengenang era 80-an hingga awal 2000an. Yuk disimak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Samson Betawi (1975)
Samson Betawi adalah salah satu film komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 1975. Film ini disutradarai oleh Nawi Ismail dan menjadi salah satu film komedi legendaris di Indonesia, yang menggabungkan unsur humor dengan cerita khas Betawi.
Film ini bercerita tentang Samson, seorang pemuda Betawi yang memiliki kekuatan luar biasa. Dia dikenal di kampungnya sebagai orang yang sangat kuat, hampir seperti pahlawan super. Samson, meskipun sangat kuat secara fisik, adalah seorang yang sederhana dan baik hati. Namun, kekuatan yang dimilikinya sering kali membuatnya terjebak dalam situasi yang lucu dan konyol.
Samson harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk penjahat-penjahat yang mencoba menguasai kampungnya. Dengan bantuan teman-temannya, Samson menggunakan kekuatannya untuk melindungi orang-orang yang dia cintai dan mempertahankan ketenangan kampungnya. Sepanjang film, penonton disuguhkan dengan berbagai adegan komedi yang menampilkan keunikan budaya Betawi.
2. Warkop DKI (1980)
Warkop DKI adalah kelompok komedi legendaris Indonesia yang terdiri dari Dono, Kasino, dan Indro. Pada tahun 1980-an, mereka mulai memproduksi film komedi yang menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Film-film Warkop DKI di era 1980-an dikenal dengan komedi slapstick yang segar, lelucon-lelucon spontan, dan adegan-adegan kocak yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Meskipun sederhana, film-film ini berhasil menjadi bagian penting dari budaya pop Indonesia dan tetap dikenang hingga sekarang.
Bahkan baru-baru ini, Warkop DKI mengajak masyarakat Indonesia untuk kembali bernostalgia melalui peluncuran film terbaru bertajuk "Warkop DKI: Reborn." Film ini masih menampilkan Indro, satu-satunya anggota yang tersisa, sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan semangat dan humor khas Warkop DKI yang dicintai banyak orang. Film tersebut menggabungkan elemen-elemen klasik dengan sentuhan modern, sehingga dapat dinikmati oleh generasi baru sekaligus memuaskan kerinduan para penggemar lama.
3. Sundel Bolong (1981)
Sundel Bolong adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 1981, disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra dan dibintangi oleh Suzanna, aktor legendaris yang dikenal sebagai "Ratu Horor Indonesia."
Film ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Alisa (diperankan oleh Suzanna) yang mengalami nasib tragis. Alisa adalah seorang wanita cantik yang hidup bahagia bersama suaminya. Namun, kebahagiaannya hancur ketika dia diperkosa oleh sekelompok pria jahat. Setelah kejadian mengerikan itu, Alisa menjadi hamil dan melahirkan anaknya dalam keadaan yang penuh penderitaan.
Sayangnya, Alisa meninggal dunia setelah melahirkan, tetapi kematiannya tidak menghentikan rasa dendamnya. Dia kembali sebagai sundel bolong, yaitu sosok hantu wanita yang memiliki lubang besar di punggungnya. Ia mulai meneror dan membalas dendam kepada orang-orang yang telah menyebabkan penderitaannya.
Film ini menjadi sangat populer karena kombinasi cerita horor yang menakutkan, drama yang emosional, dan penampilan Suzanna yang sangat menakutkan sebagai hantu sundel bolong. Film ini juga menjadi salah satu film horor klasik yang terus diingat dan ditonton oleh berbagai generasi di Indonesia.
4. Nagabonar (1986)
Nagabonar adalah film komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 1987 dan disutradarai oleh MT Risyaf. Film ini dibintangi oleh Deddy Mizwar sebagai karakter utama, Nagabonar, seorang mantan pencopet yang tanpa sengaja menjadi komandan gerilya dalam masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Cerita dimulai di Sumatera Utara pada masa pendudukan Jepang. Nagabonar, seorang pencopet jalanan, tiba-tiba terjebak dalam situasi yang tidak terduga. Ia berbohong bahwa dirinya adalah seorang komandan militer kepada sekelompok pemuda yang sedang berjuang melawan penjajah, dan dirinya malah benar-benar diangkat sebagai komandan mereka.
Dengan segala kebingungan dan ketidakpahamannya tentang strategi militer, Nagabonar memimpin kelompok gerilyawan tersebut dengan cara yang unik dan kocak. Meskipun dia tidak memiliki latar belakang militer, kecerdikan dan keberaniannya membuatnya menjadi pemimpin yang disegani.
Film Nagabonar terkenal karena kombinasi humor, drama, dan sentuhan nasionalisme yang mendalam. Film ini menjadi salah satu film klasik Indonesia yang dikenang hingga sekarang dan bahkan menginspirasi sekuel berjudul "Nagabonar Jadi 2" yang dirilis pada tahun 2007.
5. Catatan Si Boy (1987)
Catatan Si Boy adalah film drama remaja Indonesia yang dirilis pada tahun 1987 yang disutradarai oleh Nasri Cheppy. Film ini dibintangi oleh Onky Alexander sebagai Boy, karakter utama yang menjadi simbol dari generasi muda pada masanya.
Boy adalah seorang pemuda tampan, kaya, dan berpendidikan yang berasal dari keluarga berada. Boy memiliki pacar bernama Nuke (diperankan oleh Ayu Azhari), seorang gadis cantik dan lembut. Namun, hubungan mereka tidak berjalan mulus karena berbagai konflik yang muncul, termasuk masalah perbedaan keyakinan dan tekanan dari keluarga.
Selain kisah cintanya, Film juga menampilkan dinamika pertemanan, kehidupan kampus, dan berbagai masalah sosial yang dihadapi oleh anak muda pada masa itu.
Catatan Si Boy menjadi sangat populer di kalangan remaja pada zamannya dan menghasilkan beberapa sekuel. Karakter Boy menjadi ikon budaya pop Indonesia, dan film ini dianggap sebagai salah satu film remaja paling berpengaruh dalam sejarah perfilman Indonesia.
Ini lah film lawas Indonesia yang wajib ditonton untuk mengenang masa lalu. Selamat menonton detikers.
Artikel ini ditulis Yudhanta Tarigan, mahasiswa magang dari UHN Medan di detikcom.
(afb/afb)