Kala Kritikan Akhyar soal Pembangunan Kota Medan Ditanggapi Gerindra-Bobby Nasution

Round Up

Kala Kritikan Akhyar soal Pembangunan Kota Medan Ditanggapi Gerindra-Bobby Nasution

Tim detikSumut - detikSumut
Kamis, 15 Agu 2024 08:18 WIB
Proyek pemasangan lampu jalan di Jalan Gatot Subroto Medan yang tak selesai. (Nizar Aldi/detikSumut)
Foto: Ilustrasi proyek pembangunan Pemkot Medan. (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengkritik pembangunan yang gencar dilakukan Pemkot Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution lebih banyak mudaratnya. Kritikan itu kemudian ditanggapi oleh Partai Gerindra Sumut maupun Bobby Nasution.

Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso mengaku bingung jika Akhyar menyebut pembangunan yang gencar dilakukan Pemkot Medan saat ini banyak mudaratnya.

"Kami sebenarnya bingung dengan pernyataan beliau, mudarat seperti apa yang beliau maksud," kata Sugiat Santoso, Rabu (14/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sugiat, selama menjabat sebagai Wali Kota Medan justru banyak program Bobby yang dirasakan oleh masyarakat. Mulai dari program berobat menggunakan e-KTP hingga adanya Mal Pelayanan Publik.

"Banyak program Bobby Afif Nasution yang bermanfaat selama menjadi Wali Kota Medan, mulai dari berobat menggunakan KTP, beasiswa di bidang pendidikan, kolam retensi, mal pelayanan publik, dan masih banyak lagi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Anggota DPR RI terpilih ini kemudian menyebutkan soal berbagai proyek infrastruktur di Kota Medan yang saat ini masih tahap pembangunan. Sehingga Sugiat pun bingung dengan kesimpulan yang menyatakan bahwa pembangunan di Kota Medan saat ini banyak mudaratnya.

"Kalau soal pembangunan infrastruktur, saat ini masih berjalan semua seperti Lapangan Merdeka, stadion, underpass, drainase untuk mengatasi banjir, semua itu belum selesai, lantas kenapa disimpulkan mudarat?," ujarnya.

Sugiat lantas menilai jika pernyataan Akhyar tersebut tidak memiliki dasar yang jelas. Sugiat kemudian balik mempertanyakan kinerja Akhyar selama menjabat sebagai Plt maupun Wali Kota Medan.

"Jadi tak ada dasarnya kami rasa pernyataan itu, malah yang menjadi pertanyaan adalah beliau selama jadi Plt hingga Wali Kota Medan apa yang dibuatnya untuk Kota Medan?" tutupnya.

Terpisah, Bobby yang dimintai tanggapan soal pernyataan Akhyar Nasution, meminta agar awak media menanyakan langsung ke masyarakat soal manfaat atas pembangunan yang dilakukan Pemkot Medan. Menurutnya, jika dia yang jawab, maka akan subjektif.

"Ya tanya masyarakat lah, tanya masyarakat aja, kalau saya yang menilai pasti saya bilang bagus-bagus aja, coba tanya masyarakat lah," kata Bobby Nasution di Lapangan Gajah Mada Medan, Rabu (14/8/2024).

Bobby kemudian mengklaim jika masyarakat di Medan saat ini mendapat pelayanan yang lebih baik. Namun Bobby tidak merinci pelayanan apa yang dia maksud.

"Ya minimal kemarin kita lihat masyarakat dapat pelayanan-pelayanan yang mudah-mudahan lebih baik," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Politisi PDIP Akhyar Nasution mengkritik pembangunan Kota Medan di masa kepemimpinan Bobby Nasution. Menurut Akhyar, selama empat tahun menjadi Wali Kota Medan, pembangunan yang dilakukan Bobby lebih banyak mudaratnya (tidak berguna).

Karena itulah pria yang pernah menjadi Wali Kota Medan itu menilai Bobby tidak boleh menjadi Gubernur Sumut. Sebab, kemudaratan itu akan meluas ke Sumut.

"Mengapa saya mendukung Pak Edy untuk menjadi Gubernur Sumatera Utara, berdasarkan pengalaman 4 tahun di Kota Medan yang pembangunannya lebih banyak menimbulkan mudarat daripada manfaat," katanya ketika ditemui di kediamannya, Selasa (13/8).

Sebagai warga negara, Akhyar merasa punya kewajiban untuk mencegah hal itu terjadi.

"Adalah hak saya warga negara untuk mencegah supaya kemudaratan itu tidak terdistribusi ke Sumatera Utara," jelas dia.




(mjy/mjy)


Hide Ads