Gerindra Bela Bobby soal Akhyar Sebut Pembangunan di Medan Banyak Mudarat

Gerindra Bela Bobby soal Akhyar Sebut Pembangunan di Medan Banyak Mudarat

Nizar Aldi - detikSumut
Rabu, 14 Agu 2024 14:46 WIB
Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso
Foto: Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso (Ahmad Arfah/detikSumut)
Medan -

Mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution menilai pembangunan di Medan era Bobby Nasution lebih banyak mudaratnya. Pernyataan Akhyar tersebut kemudian ditepis Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso.

"Kami sebenarnya bingung dengan pernyataan beliau, mudarat seperti apa yang beliau maksud," kata Sugiat Santoso, Rabu (14/8/2024).

Menurut Sugiat, banyak program Bobby selama menjabat Wali Kota Medan yang dirasakan oleh masyarakat. Mulai dari program berobat menggunakan e-KTP hingga adanya Mal Pelayanan Publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak program Bobby Afif Nasution yang bermanfaat selama menjadi Wali Kota Medan, mulai dari berobat menggunakan KTP, beasiswa di bidang pendidikan, kolam retensi, mal pelayanan publik, dan masih banyak lagi," ucapnya.

Anggota DPR RI terpilih ini kemudian menyebutkan dari segi pembangunan infrastruktur, saat ini masih tahap pembangunan. Sehingga Sugiat bingung pada pernyataan Akhyar yang menyimpulkan pembangunan di Medan lebih banyak mudaratnya itu.

ADVERTISEMENT

"Kalau soal pembangunan infrastruktur, saat ini masih berjalan semua seperti Lapangan Merdeka, stadion, underpass, drainase untuk mengatasi banjir, semua itu belum selesai, lantas kenapa disimpulkan mudarat?," ujarnya.

Sugiat menilai jika pernyataan Akhyar tersebut tidak memiliki alasan yang jelas. Sugiat lantas mempertanyakan apa yang sudah dilakukan Akhyar selama menjabat sebagai Plt maupun Wali Kota Medan.

"Jadi tak ada dasarnya kami rasa pernyataan itu, malah yang menjadi pertanyaan adalah beliau selama jadi Plt hingga Wali Kota Medan apa yang dibuatnya untuk Kota Medan?," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, politisi PDIP Akhyar Nasution mengkritik pembangunan Kota Medan di masa kepemimpinan Bobby Nasution. Menurut Akhyar, selama empat tahun menjadi Wali Kota Medan, pembangunan yang dilakukan Bobby lebih banyak mudaratnya (tidak berguna).

Karena itulah pria yang pernah menjadi Wali Kota Medan itu menilai Bobby tidak boleh menjadi Gubernur Sumut. Sebab, kemudaratan itu akan meluas ke Sumut.

"Mengapa saya mendukung Pak Edy untuk menjadi Gubernur Sumatera Utara, berdasarkan pengalaman 4 tahun di Kota Medan yang pembangunannya lebih banyak menimbulkan mudarat daripada manfaat," katanya ketika ditemui di kediamannya, Selasa (13/8).

Sebagai warga negara, Akhyar merasa punya kewajiban untuk mencegah hal itu terjadi.

"Adalah hak saya warga negara untuk mencegah supaya kemudaratan itu tidak terdistribusi ke Sumatera Utara," jelas dia.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads