Calon presiden (capres) Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, berjanji bakal menghentikan konflik-konflik internasional jika dirinya menang di Pilpres. Bahkan ia sesumbar bisa menghentikan perang hanya lewat telepon.
Trump mengatakan hal itu dalam pidatonya di Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Kamis (18/7) waktu setempat. Trump yang juga pernah menjabat presiden AS sebelum Joe Biden tersebut dalam pidatonya memberikan gambaran buruk tentang dunia di bawah kepemimpinan Joe Biden. Dia menyebut "dunia sedang berada di ambang Perang Dunia III."
"Kita akan memulihkan perdamaian, stabilitas, dan harmoni di seluruh dunia," kata Trump, dilansir detikNews dari kantor berita AFP, Jumat (19/7/2024). Namun ia tak merinci caranya melakukan hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyebut bakal mengembalikan kehormatan Amerika Serikat dan akan mengamankan perbatasan.
"Di bawah kepemimpinan kita, Amerika Serikat akan kembali dihormati. Tidak ada negara yang mempertanyakan kekuatan kita, tidak ada musuh yang meragukan kekuatan kita, perbatasan kita akan sepenuhnya aman," imbuhnya.
Trump juga menyerang Biden dan menyebutnya konflik-konflik yang terjadi di seluruh dunia merupakan kesalahan Capres dari Demokrat tersebut, termasuk konflik-konflik yang sudah terjadi jauh sebelum Biden menjabat.
"Perang kini berkecamuk di Eropa, Timur Tengah, dan momok konflik yang semakin besar membayangi Taiwan, Korea, Filipina, dan seluruh Asia," cetus Trump.
Dia pun berjanji akan menghentikan konflik tersebut jika dia terpilih lagi jadi presiden. Termasuk perang Rusia dan Ukraina.
"Saya akan mengakhiri setiap krisis internasional yang diciptakan oleh pemerintahan saat ini, termasuk perang mengerikan dengan Rusia dan Ukraina," kata Trump.
Dia lagi-lagi menyerang Biden dan menyebut sebelum menghentikan konflik dunia, warga Amerika Serikat harus menyelamatkan bangsa sendiri dari kepemimpinan yang gagal.
"Namun untuk mencapai masa depan ini, pertama-tama kita harus menyelamatkan bangsa kita dari kepemimpinan yang gagal dan bahkan tidak kompeten," ujarnya.
Trump lalu membawa-bawa Kim Jong Un yang sempat ditemuinya saat menjabat sebagai presiden. Ia menyebut Kim Jong Un ingin melihatnya kembali di Gedung Putih.
"Saya cocok dengannya, dia juga ingin melihat saya kembali. Saya pikir dia merindukan saya, jika Anda ingin tahu," kata Trump.
(nkm/nkm)