Warga di Jorong Induriang, Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), digegerkan oleh penemuan mayat bayi perempuandi wilayahnya. Mayat bayi itu ditemukan tersangkut di bebatuan sungai dengan kondisi kepala rusak.
"Benar adanya penemuan mayat bayi perempuan tadi pagi. Tadi tim mengevakuasi jenazah korban sekira pukul 07.30 WIB. Kondisi bayi masih ada tali pusar dan bagian kepala rusak diduga akibat benturan dengan batu," kata Danru Damkar Agam, Alex Youhendri kepada detikcom, Rabu (10/7/2024).
Alex menyebut, jenazah korban pertama kali ditemukan petugas bendungan bernama Romi Agus Nel. Dia menemukan bayi itu saat mengukur debit air sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenazah korban ditemukan oleh petugas pintu air. Saat itu dia sedang mengukur ketinggian debit air, dan disana dia dikagetkan dengan jenazah bayi perempuan yang nyakut," jelasnya.
Usai menerima laporan tersebut, Damkar Agam bersama pihak kepolisian langsung mengevakuasi jenazah bayi malang itu ke Puskemas setempat.
"Tadi usai menerima laporan petugas bendungan itu. Kita bersama pihak kepolisian langsung mengevakuasi jenazah korban ke Puskemas Kapau, sebelum dibawa kembali ke RSAM Bukittinggi," ungkapnya.
Alex menduga mayat bayi tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya. Sementara pihak kepolisian bersama perangkat jorong setempat juga sudah menelusuri identitas orang tua bayi.
"Untuk orang tua si bayi tadi juga sudah ditelusuri didua Jorong sekitar penemuan mayat. Namun tidak ditemukan siapa orang tua bayi itu. Karena didua Jorong itu yang hamil belum melahirkan. Jadi kami duga mayat itu sengaja dibuang dan nyangkut di lokasi penemuan. Sementara proses penemuan mayat ini masih diselidiki polisi," tutupnya.
Polisi cari orang tua korban
Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait identitas orang tua si bayi. Hal ini diungkapkan Kapolsek Tilatang Kamang, Iptu Dailalul Khairat.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan, begitu pun identitas orang tuanya," kata Iptu Dailalul dalam keterangannya.
Selain itu, Dailalul mengimbau masyarakat yang memiliki informasi orang tua korban untuk melaporkan ke polisi.
"Masyarakat yang mengetahui informasi orang tua korban silakan melaporkan ke polisi agar mempermudah penyelidikan," tutupnya.
(afb/afb)