Heboh kasus bayi berinisial AKH (2) tewas saat hendak menjalani operasi bibir sumbing di Rumah Sakit Umum (RSU) Mitra Sejati, Medan. Orang tua korban melaporkan kejadian itu ke Polda Sumut.
Laporan tersebut bernomor STTLP/B/848/VII/2024/SPKT/Polda Sumut dilayangkan ibu korban, Rika Lidiyawati (28). Pihak ortu korban membuat laporan guna meminta pertanggung jawaban RSU Mitra Sejati.
"Kita hadir ke Polda Sumut hari ini meminta pertanggungjawaban Rumah Sakit Mitra Sejati maupun dokter dalam penanganan anak klien kita ini, pada tanggal 28 meninggal dunia akibat suntikan anastesi. Kita melaporkan RS Mitra Sejati dan juga tenaga medisnya," kata Kuasa Hukum Rika, Adamsyah di Polda Sumut, Selasa (2/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak keluarga korban menduga rumah sakit telah melakukan malapraktik terkait kematian bayi mereka. Sebab, menurutnya, awalnya pihak RS menyebut bayi malang itu mengalami kelainan pada jantung. Saat hendak dibawa ke ruangan PICU, kata Adamsyah, dokter mengubah pernyataan dan mengatakan korban mengalami kelainan pada paru-paru.
"Sebelum ada tindakan, dokter tersebut secara lisan menyatakan bahwa anak ini ada kelainan di tubuh si bayi yang katanya penyakit jantung. Menjelang masuk ke ruang PICU, pernyataan dokter berubah lagi dan menyatakan ada kelainan paru-paru," sebutnya.
Setelah itu, korban dimasukkan ke dalam ruangan dan disuntik. Di situlah pihak keluarga merasa ada keganjilan. Korban mengalami kulit membiru hingga langsung dibawa ke ICU.
"Dokter menyatakan ada alergi bius. Itu yang menjadi keganjilan bagi kita. Kita menduga ada malapraktik. Kenapa, keterangan dokter dari tanggal 27 ada tiga perbedaan pendapat yang dijelaskan dari mulai penyakit jantung, paru-paru dan alergi," sambungnya.
Sebelumnya, bayi berinisial AKH meninggal usai disuntik saat hendak menjalani operasi bibir sumbing di RSU Mitra Sejati di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Rika menyebut, anaknya sehat saat di bawa ke RS.
"Dari rumah anak saya dalam keadaan sehat. Kami ke sana cuma untuk operasi bibir sumbing," kata Rika di rumahnya di Kabupaten Deli Serdang, Minggu (30/6).
AKH sebelumnya sudah pernah menjalani operasi bibir sumbing di rumah sakit yang sama akhir tahun lalu dan berhasil. namun masih harus menjalani operasi lagi untuk daerah langit-langit mulut korban. Namun setiba di RS, korban menjalani pengecekan darah hingga paru-paru.
AKH pun dijadwalkan akan menjalani operasi pada Jumat (28/6) pukul 13.00 WIB. AKH pun diinfus oleh petugas medis karena anaknya harus puasa mulai pukul 07.00 WIB.
"Bermalam lah kami waktu itu. Karena hasil rontgennya kemungkinan keluar pukul 02.00 WIB, jadi anak saya diinfus karena rencananya mulai puasa pukul 07.00 WIB dan dioperasi sekitar 13.00 WIB," sebutnya.
Ternyata mereka diarahkan ke ruang operasi sekitar pukul 14.30 WIB. Kemudian AKH dibius dan Rita pun diminta keluar ruangan operasi. Rita kemudian kembali dipanggil oleh pihak rumah sakit sekitar 1,5 jam kemudian dan disebut tangan anaknya membiru sehingga harus dibawa ke ruang ICU dan akhirnya meninggal dunia.
"Saya diberitahu tangan anak saya membiru dan akan dipindahkan ke ruangan ICU, hanya beberapa menit di ruang ICU, anak saya sudah meninggal," ujarnya.
(nkm/nkm)