Bertemu Pemuda Muslimin Tanjungbalai, Nikson Cerita Merawat Keberagaman

Bertemu Pemuda Muslimin Tanjungbalai, Nikson Cerita Merawat Keberagaman

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikSumut
Minggu, 30 Jun 2024 22:43 WIB
Nikson Nababan saat bertemu kelompok pemuda di Tanjungbalai
Foto: Nikson Nababan saat bertemu kelompok pemuda di Tanjungbalai (Dok. Istimewa)
Tanjungbalai -

Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara, Nikson Nababan, bersilaturahmi dengan kelompok pemuda di Kota Tanjungbalai. Dalam pertemuan itu, Nikson bercerita tentang cara dia merawat keberagaman saat menjadi Bupati Tapanuli Utara.

Acara itu mempertemukan Nikson dengan PC Pemuda Muslimin Tanjungbalai, PD Pemuda Muhammadiyah Kota Tanjungbalai, dan Pengurus Daerah (PD) Aliansi Pemuda Sumatera Utara.

"Kalau di usia mungkin sudah seumuran ayah ibu kita, namun dari pemikiran, gagasan dan ide serta semangat, masih tetaplah muda. Itulah mengapa kita panggil Abangda'," ujar Ketua PC Pemuda Muslimin Kota Tanjungbalai, Afdilla Afriandy, Minggu (30/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Afdilla Afriandy kemudian berbicara mengenai pembangunan Bandara Silangit yang dilakukan di masa Nikson menjabat Bupati Taput. Dia juga menyinggung keberagaman di Taput.

Nikson Nababan mengaku hormat atas eksisnya gerakan-gerakan pemuda di Sumut, termasuk di Kota Tanjungbalai sampai saat ini. Bahkan banyak kalangan pemuda Tanjungbalai yang menjadi bagian dari pemimpin di Sumut.

ADVERTISEMENT

Sambil mengenalkan diri, Nikson Nababan memaparkan berbagai capaian pembangunan di berbagai sektor selama 10 tahun memimpin Kabupaten Taput. Nikson mengaku menjadi pemimpin administratif atau pelayan rakyat, bukan pemimpin suku dan agama mayoritas di Taput.

"Bandara Silangit beroperasi tentu karena upaya kita yang komit memperjuangkannya. Bagaimana juga soal keterbatasan anggaran namun tetap bisa kita jalankan pembangunan, jalan desa dan jalan pertanian yang terus kita genjot agar hilirisasi bisa berjalan, dan lainnya," terang Nikson.

Nikson Nababan kemudian menanggapi terkait keberagaman suku dan agama. Nikson menyebut perbedaan suku dan agama adalah takdir dan tidak saatnya untuk diperdebatkan.

"Harus kita rawat memang kemajemukan ini, harus terus terpelihara," sebutnya.

Politisi PDIP itu kemudian bercerita pengalamannya saat memimpin Taput. Nikson menyebut, dia saat memimpin terus berupaya bersikap adil kepada semua golongan.

"Bantuan rumah ibadah baik yang Islam, yang Kristen, kita alokasikan anggaran dalam bentuk hibah secara merata. Begitu juga dalam kegiatan bernuansa agama, saya mendukung pelaksanaannya, tak ada itu istilah karena saya ini, saya itu sehingga tidak mendukung dan menghadiri kegiatan yang di luar identitas saya," jelasnya.

Di antaranya, sambung Nikson, pembangunan sejumlah rumah ibadah di selain gereja, seperti masjid. Ia juga mendirikan musala di RSUD Tarutung, dan juga membangun vihara di Siborongborong meski umatnya tidak banyak.

Berangkat dari keberhasilan membangun Taput, Nikson Nababan ingin mengadopsi dan membuat terobosan dan improvisasi kebijakan untuk membangun Sumut.

"Saya optimis bisa kita lakukan untuk Sumut, termasuk di Tanjungbalai, Kota Kerang ini ya, untuk mendorong kesejahteraan masyarakat," sambungnya.

Para pemuda dari tiga kelompok itu mengapresiasi capaian Nikson Nababan.




(afb/afb)


Hide Ads