Sejumlah Penjabat (Pj) Gubernur bakal dirotasi pekan depan, termasuk Pj Gubernur Sumut Hasanuddin yang akan digantikan Pj Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni.
Pihak Istana buka suara soal pergantian Pj Gubernur tersebut. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin meminta agar pergantian Pj Gubernur tersebut tak dikaitkan dengan urusan Pilkada 2024.
"Jangan ada orang kaitkan dengan politik, itu normal biasa, kerja pemerintahan," kata Ngabalin dilansir dari detikBali, Sabtu (22/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngabalin menyebut, pergantian Pj Gubernur Sumut, Sumsel dan NTT tersebut dilakukan Kemendagri untuk pengelolaan birokrasi di daerah. Pergantian Pj merupakan hal yang biasa terjadi.
"Kami dari Kantor Staf Presiden harus menjelaskan kepada teman-teman dan bisa disebarkan sehingga tidak terjadi stagnansi dalam provinsi. Itu hal yang biasa dan benar-benar soal manajemen yang di departemen dalam negeri ingin menyampaikan ini sebagai bagian dari cara kerja di Kemendagri," paparnya.
Ia juga mengaku telah berkomunikasi dengan Mendagri Tito Karnavian terkait pergantian sejumlah Pj Gubernur tersebut. Menurutnya, Kemendagri mengaku hal itu perlu dilakukan lantaran sejumlah Pj Gubernur akan maju di Pilkada Serentak 2024.
"Saya berkesempatan berkomunikasi dengan Mendagri. Beliau menyampaikan seperti itu," terangnya.
"Pada prinsipnya memang departemen dalam negeri harus melakukan mutasi, rotasi karena ada beberapa pejabat gubernur mau maju jadi calon gubernur, makanya memang harus dirotasi, terjadi pergantian pejabat," ujarnya.
(nkm/nkm)