Laporan Kasus di Polsek Sunggal Lebih Tinggi dari Polda Jambi, Capai 30 Sehari

Laporan Kasus di Polsek Sunggal Lebih Tinggi dari Polda Jambi, Capai 30 Sehari

Finta Rahu - detikSumut
Kamis, 20 Jun 2024 21:40 WIB
Kapolda Sumut Irjen Agung saat memberikan kuliah umum di UMSU. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut).
Kapolda Sumut Irjen Agung saat memberikan kuliah umum di UMSU. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut).
Medan -

Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan bahwa jumlah laporan di Polsek Sunggal mencapai 20-30 laporan per harinya. Jumlah ini lebih tinggi dibanding laporan di Polda Jambi.

"Polsek Sunggal itu adalah polsek wilayah paling rawan di Kota Medan dari jumlah kejadian yang dilaporkan kepada kami. Itu bisa sehari antara 20-30 laporan, yang mana kita ketahui itu lebih tinggi dari pada laporan seluruh Polda Jambi. Polda Jambi sehari 18, 16 laporan," kata Agung saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Kamis (20/6/2024).

Agung mengatakan ada dua kemungkinan tingginya laporan itu. Pertama, karena memang tingginya keinginan masyarakat untuk mendapatkan keadilan, sehingga melaporkan apa saja yang terjadi. Lalu, kemungkinan kedua adalah karena tingginya kasus di wilayah tersebut, sehingga perlu menjadi prioritas pihaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya ada dua hal yang bisa kita lihat, apakah kemudian keinginan masyarakat untuk mendapatkan keadilan sangat tinggi, sehingga apapun yang terjadi dia laporkan. Atau benar-benar bahwa Polsek Sunggal itu perlu kita prioritaskan untuk kita ambil langkah apa," ujarnya.

"Angka ini terus kita kelola untuk kita turunkan dari waktu ke waktu. Kalau kami harus turunkan setiap hari setidaknya 60-80 petugas keamanan tambahan untuk menangani Polsek Sunggal agar kemudian angka kejahatan jalanannya bisa kita kendalikan dan kemudian Kamtibmas bisa kita kelola," sambung Agung.

ADVERTISEMENT

Mantan Kapolda Riau itu turut menjelaskan bahwa narkoba menjadi salah satu penyebab terjadinya kriminalitas di Sumut. Agung menjelaskan dari penangkapan pelaku begal yang dilakukan oleh pihaknya, 65 persen merupakan pengguna narkoba. Selain itu, sopir pada kecelakaan yang menyebabkan lebih dari lima orang tewas, 80 persen di antaranya mengonsumsi narkoba.

"Jadi, narkoba ada di mana-mana, ada di sopir, penjahat dan ini menjadi problem yang harus kita kelola. Menurut saya, kalau saya kendalikan narkoba dengan baik, maka angka kejahatan menurun," ujarnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads