Tarekat Syattariyah di Sumbar Baru Melaksanakan Salat Idul Adha Hari Ini

Sumatera Barat

Tarekat Syattariyah di Sumbar Baru Melaksanakan Salat Idul Adha Hari Ini

M Afdal Afrianto - detikSumut
Rabu, 19 Jun 2024 10:58 WIB
Jemaah Tarekat Syattariyah saat melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Syekh Burhanuddin, Padang Pariaman, Sumbar. (M Afdal Afrianto/detikSumut)
Foto: Jemaah Tarekat Syattariyah saat melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Syekh Burhanuddin, Padang Pariaman, Sumbar. (M Afdal Afrianto/detikSumut)
Padang Pariaman -

Jemaah Tarekat Syattariyah yang berbasis di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), melaksanakan Salat Idul Adha hari ini. Pelaksanaan ini lebih lambat 2 hari dibandingkan dengan pemerintah ataupun ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah.

Salah satu Masjid Tarekat Syattariyah yang melaksanakan salat Idul Adha hari ini adalah Masjid Agung Syekh Burhanuddin, Ulakan, Padang Pariaman.

Pantauan detikSumut dilokasi, ratusan jemaah tampak khusyuk dan khidmat dalam melaksanakan Salat Idul Adha serta mendengar lantunan khotbah dengan bahasa Arab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salat dimulai pukul 07.45 WIB dan selesai pukul 08.20 WIB. Sementara salat itu sendiri dipimpin oleh Imam Tuanku Ali Amran, yang juga Pimpinan Tarekat Syattariyah Ulakan.

Tuanku Ali Amran mengatakan, penyebab jemaah Tarekat Syattariyah lebih lambat 2 hari dibandingkan umat Islam lain dalam melaksanakan Salat Idul Adha disebabkan dari hasil perhitungan 10 Zulhijah dengan metode hitung hisab Taqwim Khamsiah jatuh pada hari ini.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita (Tarekat Syattariyah) di alam Minangkabau, (perhitungan) dengan bilangan Taqwim Khamsiah. Jadi Taqwim Khamsiah diambil dari huruf tahun dan diambil huruf bulan. Jadi alhamdulillah, 1 Zulhijah adalah Senin kemarin dah 10 (Zulhijah) hari ini," kata Pimpinan Tarekat Syattariyah Ulakan, Tuanku Ali Amran saat ditemui detikSumut, Rabu (19/6/2024).

Tuanku Ali menyebut, selama ini dalam menentukan hari besar seperti puasa dan lebaran Jemaah Tarekat Syattariyah selalu menggunakan metode hitung hisab Taqwim Khamsiah dan rukyah (melihat) bulan. Namun dalam penentuan Idul Adha, Jemaah Tarekat Syattariyah tidak melihat bulan.

"Kita dalam menentukan lebaran tetap seperti biasa (metode hitung hisab Taqwim Khamsiah). Sementara penentuan Idul Adha kita tidak dengan rukyah bulan. Hanya Taqwim Khamsiah dalam hitungan bulan dan tahun. Jadi dalam tahun ini kita beda, karena hitungan kita jatuhnya hari ini," ungkapnya.

Kendati Salat Idul Adha tahun ini lebih lambat 2 hari daripada umat Islam yang lain, Tuanku Ali mengajak semua masyarakat untuk tidak mencari siapa yang benar dan salah.

"Walau ada perbedaan, jangan sampai mencari yang negatif (benar dan salah). Karena kita menentukan ini juga dengan ilmu, jadi yang betul itu tuhan yang menentukan," tutupnya.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads