Sebentar lagi umat Islam akan melaksanakan hari raya Idul Adha 1445 H/2024 M. Terdapat beberapa sunah yang dapat dikerjakan, salah satunya mengenai makan dan minum sebelum salat Id.
Lantas, apakah boleh makan dan minum sebelum salat Idul Adha? Yuk simak artikel ini sampai akhir untuk mengetahui hukum makan dan minum sebelum salat Idul Adha.
Apakah Boleh Makan-Minum Sebelum Salat Idul Adha?
Anjuran tidak makan sebelum salatt Idul Adha sudah tercantum dalam sebuah hadis riwayat Imam Ahmad. Imam Ahmad meriwayatkan dari Buraidah ra, dia berkata:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ ، وَلا يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ ، فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
Artinya: "Rasulullah saw tidak berangkat untuk shalat Idul Fitri sebelum makan dan tidak makan pada hari Idul Adha kecuali setelah pulang (dari shalat), lalu beliau makan dari hewan kurbannya."
Mengutip buku Pintar Hadits yang ditulis oleh Prof Dr. H. Mohammad Baharun dijelaskan bahwa sebelum salat Idul Adha, kita disunnahkan tidak makan dan tidak minum lebih dahulu.
Selaras dengan pernyataan di atas, dilansir dari NU Online Ustad Ahmad Muntaha menjelaskan alasan kesunahan makan di akhir salat Idul Adha, dikarenakan sedekah pada hari raya Idul Adha sunah dilaksanakan setelah salat Idul Adha bukan sebelumnya. Ia juga menjelaskan, hal ini merupakan bagian dari itbaan li Rasulillahi shallallahu alaihi wasallam atau mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW
"Begitu pula dalam Idul Adha kita disunahkan untuk membersamai makan setelah sholat Idul Adha, setelah hewan disembelih, kemudian dagingnya diberikan kepada fakir miskin. Di situlah kita disunahkan untuk membersamai mereka ketika mendapatkan bagian dari hewan kurban yang disumbangkan oleh sebagian Muslim yang berkurban," ujar Ustad Ahmad Muntaha yang dilihat dari laman NU Online.
5 Amalan Sunah Sebelum Salat Idul Adha
Nahdlatul Ulama dalam situs resminya menerangkan beberapa kesunahan yang dapat diamalkan sebelum salat Idul Adha terlaksana. Berikut informasinya:
1. Mandi Sebelum Berangkat ke Masjid
Sunah ini dapat dikerjakan mulai pertengahan malam, sebelum subuh dan yang lebih utama saat sesudah waktu Subuh. Adapun tujuan mandi adalah membersihkan anggota badan dari bau tidak sedap dan membuat badan jadi segar bugar.
2. Memakai Wangi-wangian
Tidak hanya disunahkan memakai wangi wangian, memotong rambut, dan kuku juga termasuk sunah. Dalam kitab Al-Majmu' Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini,
والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب
Artinya: "Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengn memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian."
3. Memakai Pakaian yang Paling Baik, Bersih dan Suci
Nabi SAW pernah bersabda untuk memakai pakaian paling baik, dijelaskan dalam riwayat dari Sahabat Ibnu Abbas RA yang berbunyi:
كَانَ يلبس في العيد برد حبرة
Artinya: "Rasulullah SAW di hari raya Id memakai Burda Hibarah (pakaian yang indah berasal dari yaman)."
Dalam Kitab Raudlatut Thalibin memerinci terkait pakaian paling baik:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ مَا يَجِدُهُ مِنَ الثِّيَابِ، وَأَفْضَلُهَا الْبِيضُ، وَيَتَعَمَّمُ. فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا ثَوْبًا، اسْتُحِبَّ أَنْ يَغْسِلَهُ لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيدِ، وَيَسْتَوِي فِي اسْتِحْبَابِ جَمِيعِ مَا ذَكَرْنَاهُ، الْقَاعِدُ فِي بَيْتِهِ، وَالْخَارِجُ إِلَى الصَّلَاةِ، هَذَا حُكْمُ الرِّجَالِ. وَأَمَّا النِّسَاءُ، فَيُكْرَهُ لِذَوَاتِ الْجَمَالِ وَالْهَيْئَةِ الْحُضُورُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْعَجَائِزِ، وَيَتَنَظَّفْنَ بِالْمَاءِ، وَلَا يَتَطَيَّبْنَ، وَلَا يَلْبَسْنَ مَا يُشْهِرُهُنَّ مِنَ الثِّيَابِ، بَلْ يَخْرُجْنَ فِي بِذْلَتِهِنَّ.
Artinya: "Disunnahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai serban. Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya. Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak. Sedangkan untuk kaum perempuan cukuplah ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian."
4. Berjalan Kaki Menuju Masjid
Saat hendak ke tempat sholat Idul Adha diutamakan untuk berjalan kaki. Hal ini bertujuan agar orang tersebut dapat bertegur sapa dengan mengucap salam dan bisa bermushafahah (bersalam-salaman) sesama kaum muslimin. Rasulullah SAW bersabda, riwayat dari Ibnu Umar yang berbunyi:
كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
Artinya: "Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat shalat Id."
5. Makan Setelah Selesai Melaksanakan Salat Idul Adha
Anjuran makan pada hari raya Idul Adha adalah setelah selesai melaksanakan sholat Idul Adha bukan sebelumnya. Adapun alasan dibalik menunda makan sebelum salat Id adalah supaya nantinya menyantap hasil menyembelih kurban setelah sholat Id.
Dengan demikian bagi seluruh umat Islam baik yang berkurban maupun tidak, disunahkan untuk tidak makan dan minum sebelum selesai sholat Idul Adha. Meskipun bukan sebuah kewajiban, alangkah baiknya menahan sebentar agar dapat keutamaan menjalankan sunah Rasul.
Nah itulah pembahasan mengenai hukum makan dan minum sebelum sholat Idul Adha. Semoga dapat membantu ya detikers!
Artikel ini ditulis Indah Mawarni, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(afb/afb)