Setiap 12 Juni diperingati sebagai Hari Dunia Menentang Pekerja Anak atau World Day Against Child Labour. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai isu pekerja anak yang masih terjadi di banyak negara di seluruh dunia.
Lantas, bagaimana asal-usul Hari Dunia Menentang Pekerja Anak? Berikut detikSumut rangkum mengenai informasi serta tema Hari Dunia Menentang Pekerja Anak 2024.
Asal-usul Hari Dunia Menentang Pekerja Anak
Dilansir dari laman resmi United Nation, Organisasi Buruh Internasional (ILO) meluncurkan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak pada tahun 2002 untuk memfokuskan perhatian pada tingkat global pekerja anak dan tindakan serta upaya yang diperlukan untuk menghapuskannya.
Setiap tahun tanggal 12 Juni, Hari Dunia Menentang Pekerja Anak mempertemukan pemerintah, organisasi pengusaha dan pekerja, masyarakat sipil, serta jutaan orang dari seluruh dunia untuk menyoroti penderitaan pekerja anak dan apa yang bisa diperbuat untuk membantu mereka.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang diadopsi oleh para pemimpin dunia pada tahun 2015, mencakup pembaruan komitmen global untuk mengakhiri pekerja anak. Secara khusus, target dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yakni mengajak kepada masyarakat global untuk:
- Mengambil langkah-langkah segera dan efektif untuk memberantas kerja paksa,
- Mengakhiri perbudakan modern dan perdagangan manusia,
- Menjamin pelarangan dan penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, termasuk perekrutan dan penggunaan tentara anak-anak, dan
- Tahun 2025, mengakhiri pekerja anak dalam segala bentuknya.
Apa Itu Pekerja Anak
Merujuk dari laman resmi United Nation, tak semua pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak harus diklasifikasikan sebagai pekerja anak dan menjadi sasaran penghapusan. Pekerja anak adalah pekerjaan yang dilakukan dengan merugikan dan membahayakan anak, serta melanggar hukum internasional dan perundang-undangan nasional.
Hal ini bisa membuat anak-anak tak dapat bersekolah atau mengharuskan mereka memikul beban ganda yaitu bersekolah dan bekerja. Pekerja anak yang harus dihilangkan adalah sebagian dari anak-anak yang bekerja, termasuk:
- Segala bentuk pekerjaan terburuk untuk anak yang "tanpa syarat", seperti perbudakan atau praktik serupa perbudakan, penggunaan anak untuk prostitusi atau kegiatan terlarang.
- Pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak di bawah usia minimum yang sah untuk jenis pekerjaan tersebut, sebagaimana ditentukan oleh undang-undang nasional sesuai dengan standar internasional.
Bentuk-bentuk "pekerjaan" tertentu dapat disebut sebagai "pekerja anak" bergantung pada usia anak, jenis dan jam kerja yang dilakukan, kondisi di mana pekerjaan tersebut dilakukan, dan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing negara.
Tema Hari Dunia Menentang Pekerja Anak 2024
Dilansir dari laman resmi United Nation, Hari Dunia Menentang Pekerja Anak 2024 mengusung tema 'Let's act on our commitments: End Child Labour!' yang berarti 'Mari kita bertindak sesuai komitmen kita: Akhiri Pekerja Anak!'.
Hari Dunia Menentang Pekerja Anak 2024 bakal fokus pada perayaan 25 tahun diadopsinya Konvensi Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (1999, No. 182). Hal ini mengingatkan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan implementasi dua konvensi mendasar mengenai pekerja anak, yakni Konvensi No. 182 dan Konvensi No. 138 tentang Usia Minimum untuk Diperbolehkan Bekerja atau Bekerja (1973).
Pada Hari Menentang Pekerja Anak Sedunia, 12 Juni 2024, United Nation menyerukan:
- Implementasi yang efektif dari Konvensi ILO No. 182 tentang Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak.
- Menghidupkan kembali tindakan nasional, regional dan internasional untuk mengakhiri pekerja anak dalam segala bentuk, termasuk bentuk-bentuk terburuk, melalui penerapan kebijakan nasional dan mengatasi akar permasalahan sebagaimana yang diserukan dalam Seruan Aksi Durban tahun 2022.
- Ratifikasi universal dan penerapan efektif Konvensi ILO No. 138 tentang Usia Minimum, yang bersama dengan ratifikasi universal Konvensi ILO No. 182 tentang Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak yang dicapai pada tahun 2020, akan memberikan perlindungan hukum kepada semua anak terhadap segala bentuk pekerja anak.
Artikel ini ditulis Dostry Amisha, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.
(dhm/dhm)