Ahmadinejad Dicoret, Pilpres Iran Diikuti 6 Kandidat

Internasional

Ahmadinejad Dicoret, Pilpres Iran Diikuti 6 Kandidat

Tim detikNews - detikSumut
Senin, 10 Jun 2024 14:31 WIB
Mahmoud Ahmadinejad
Foto: Mahmoud Ahmadinejad. (afp)
Jakarta -

Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad didiskualifikasi dari pencalonan Pemilihan Presiden (Pilpres) Iran. Otoritas Iran pun mengumumkan 6 daftar kandidat yang disetujui untuk mencalonkan diri dalam Pilpres yang dijadwalkan digelar pada 28 Juni mendatang.

Selain Ahmadinejad, ada juga nama mantan ketua parlemen Ali Larijani, yang didiskualifikasi. Pemilu Iran semula dijadwalkan pada tahun 2025, dipercepat karena kematian mendadak Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei lalu.

Sementara itu dilansir detikNews dari Al Arabiya, Senin (10/6/2024), Dewan Wali, sebuah badan ulama dan ahli hukum yang berada di bawah pengawasan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, menyetujui enam kandidat calon Presiden Iran, yakni:

  1. Ketua Parlemen saat ini Mohammad-Bagher Ghalibaf
  2. Mantan perunding nuklir Saeed Jalili
  3. Anggota parlemen Masoud Pezeshkian
  4. Wali Kota Teheran Alireza Zakani
  5. Mantan Menteri Dalam Negeri Mostafa Pourmohammadi
  6. Wakil Presiden petahana Amirhossein Ghazizadeh-Hashemi

Dari daftar tersebut, kecuali Pezeshkian yang berafiliasi dengan kubu politik "reformis" Iran, lima kandidat lainnya dianggap "konservatif" atau "ultrakonservatif."

Dilansir detiknews awalnya, 80 warga Iran mendaftarkan pencalonan mereka untuk pemilu 28 Juni. Kandidat paling terkenal adalah mantan presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang, pada usia 67 tahun, ingin kembali menjadi presiden.

Sebelumnya Ahmadinejad pernah menjabat sebagai Presiden Iran selama dua periode berturut-turut dari tahun 2005 hingga 2013. Dengan ini berarti Ahmadinejad telah didiskualifikasi untuk ketiga kalinya, menyusul kegagalannya dalam pencalonan pada tahun 2017 dan pemilihan presiden 2021.

Ahmadinejad, yang pernah menjadi sekutu favorit Pemimpin Tertinggi Khamenei, kini tidak lagi disukai pemimpin tertinggi tersebut selama masa jabatan keduanya dan sejak itu dikesampingkan.

Tokoh terkemuka lainnya yang didiskualifikasi adalah Ali Larijani, mantan ketua parlemen, yang kini dianggap "moderat" dalam politik Iran. Larijani juga didiskualifikasi pada pemilu 2021.

Kandidat lain yang didiskualifikasi adalah mantan gubernur bank sentral Abdolnasser Hemmati. Sebelumnua Hemmati turut mencalonkan diri pada tahun 2021 tetapi kalah dari Raisi.

Pemilu tahun 2021, yang menghasilkan Raisi menjadi presiden, Dewan Wali juga mendiskualifikasi calon-calon kandidat yang dapat menantang Raisi. Pemilu tersebut mencatat rekor jumlah pemilih yang rendah, yaitu hanya 48,8 persen. Iran selama ini mengandalkan jumlah pemilih untuk menunjukkan legitimasinya.

Di Iran, pemimpin tertinggi, bukan presiden, yang memegang otoritas tertinggi atas semua urusan negara, termasuk kebijakan luar negeri dan program nuklir. Khamenei, 85 tahun, telah menjadi pemimpin tertinggi Iran sejak tahun 1989.




(mjy/mjy)


Hide Ads