Usai gelaran Pilpres 2024, PDIP dan mantan capres Anies Baswedan saling lempar pujian. Pujian tersebut terkait peluang dalam Pilkada Jakarta 2024. PKS pun ikut merespons hal tersebut.
Aksi saling lempar pujian tersebut awalnya dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Puan bicara soal peluang mengusung Anies dalam Pilkada Jakarta. Puan menyebut Anies cukup menarik sebagai kandidat.
"Menarik juga Pak Anies," kata Puan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/6).
Sementara Anies mengatakan dirinya akan melihat situasi terlebih dahulu sebelum mengambil kesimpulan. Hal itu diungkap Anies menjawab pernyataan Puan.
"PDIP juga menarik, jadi sambil kita lihat hari-hari ini, mudah-mudahan sampai pada kesimpulan," kata Anies, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (7/6), dilansir detikNews.
Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri pun merespons pujian antarkeduanya tersebut. Ia menyebut hal itu wajar. jika Menurutnya, puji-pujian dapat memperlancar komunikasi terlebih saat menjelang Pilkada.
"Saya kira wajar ya saling memuji itu. Semua partai dan kandidat sekarang sedang intens berkomunikasi. Nah biar komunikasi lancar kan mesti dimulai dengan pujian," kata Mabruri saat dihubungi, Sabtu (8/6/2024).
Seperti halnya partai lain, Mabruri juga mengaku saat ini PKS juga tengah menjalin komunikasi terkait Pilkada Jakarta. Dia mengatakan, calon yang bakal diusung nanti menunggu koalisi yang terbentuk.
"PKS juga sedang berkomunikasi dengan partai partai untuk koalisi di pilkada Jakarta. Tentu kalau koalisi sudah deal tinggal tentukan siapa calon Jakarta 1 dan Jakarta 2-nya," ucapnya.
Namun terkait kemungkinan PKS dan PDIP sama-sama mengusung Anies, Mabruri menyebut PKS akan memprioritaskan partai-partai yang memang pernah berkoalisi.
"Pada prinsipnya PKS terbuka dengan semua partai, namun saat ini PKS akan memprioritaskan terlebih dahulu pada partai-partai yang pernah menjadi teman koalisi, baik di Pilkada Jakarta ataupun di pilpres pada masa-masa sebelumnya," ujar dia.
Namun, lanjutnya, tak ada masalah jika nantinya PKS berkoalisi dengan PDIP. Dia meminta semua pihak menunggu kejutan-kejutan yang akan datang.
"Tidak masalah. Kan nanti yang memilih warga Jakarta. Partai-partai tugasnya mencalonkan kandidat terbaik. Sampai saat ini masih dalam proses. Tunggu saja nanti akan ada kejutan-kejutan," tutur dia.
(nkm/nkm)