PTPN IV Bantah Racuni Puluhan Lembu Warga di Asahan

PTPN IV Bantah Racuni Puluhan Lembu Warga di Asahan

Finta Rahyuni - detikSumut
Kamis, 06 Jun 2024 17:45 WIB
Aksi unjukrasa warga di Asahan ke perusahaan perkebunan akibat lembu mati diduga diracun. (Dok. Istimewa)
Foto: Aksi unjukrasa warga di Asahan ke perusahaan perkebunan akibat lembu mati diduga diracun. (Dok. Istimewa)
Asahan -

Puluhan warga di Kabupaten Asahan berunjukrasa di perusahaan perkebunan kelapa sawit PTPN IV regional Asahan buntut maraknya ternak lembu warga yang mati diduga akibat diracun. PTPN IV membantah pihaknya meracuni lembu warga tersebut.

"Tidak benar PTPN IV Distrik Asahan meracuni ternak warga," kata General Manager PTPN IV Distrik Asahan Ihsan Sawal Sinuraya dalam keterangan resminya, Kamis (6/6/2024).

Ihsan menyebut Manajemen PTPN IV Distrik Asahan memang melakukan penertiban ternak lembu untuk menjaga aset negara. Menurutnya penertiban tersebut dilakukan melalui upaya-upaya persuasif, tidak dengan meracuni ternak tersebut. Pihaknya juga sangat menyayangkan aksi demonstrasi yang dilakukan Aliansi Masyarakat Buntu Pane (AMBUN) yang terjadi pada, Selasa (4/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar kita mengupayakan penertiban ternak agar tidak merusak tanaman sawit dan berkeliaran bebas di areal kebun dan kantor, tapi tidak benar kami meracuni ternak-ternak tersebut," ujarnya.

Dia menyampaikan pihaknya sebelumnya telah berkomunikasi dengan warga dan menyosialisasikan pentingnya soal penertiban ternak. Apalagi menurutnya sawit yang baru ditanam rentan untuk diganggu atau dimakan oleh sapi-sapi yang jumlahnya banyak.

ADVERTISEMENT

"Untuk itu, kami sedang mengomunikasikan bahwa untuk keamanan bersama, kita akan mengatur penertiban agar ternak warga tidak dibiarkan merusak kebun," terangnya.

Ihsan juga menyebutkan telah berkomunikasi dengan perwakilan warga yang dimediasi oleh Polres setempat. Namun, sejauh ini memang belum ditemukan kesepakatan agar kedua belah pihak dapat memahami tujuan penertiban.

"Kita akan cari solusi bersama. Dalam waktu dekat direncanakan akan dilaksanakan mediasi di kantor camat. Semoga dapat ditemukan kesepakatan bersama dalam waktu singkat sehingga warga tetap nyaman dengan ternaknya, aset perkebunan negara ini tetap terjaga," kata Ihsan.

Terkait dengan solusi yang ditawarkan, Ihsan menyebutkan pihaknya akan menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pihak yang mengedepankan keamanan tanaman serta hewan ternak itu sendiri.

"Insyaallah jika masing-masing ada itikad baik, maka semuanya akan selesai dengan baik pula," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga di Asahan berunjuk rasa dengan mendatangi PTPN IV Regional Asahan. Aksi dilakukan buntut maraknya ternak lembu milik warga yang mati diduga akibat diracun.

Warga kesal sebab dalam kurun waktu setahun terakhir sudah puluhan bahkan hampir mencapai seratusan ekor lembu mati di areal perkebunan PTPN IV. Warga pun sebelumnya sudah melayangkan protes ke pihak perusahaan, tetapi tidak pernah digubris.

"Kami sudah pernah sampaikan keberatan kenapa lembu kami sampai diracun seperti itu tapi dari pihak kebun ini nampaknya memang sengaja mau bikin lembu kami ini mati semua kejadiannya bukan hanya sekali waktu saja tapi berulang-ulang," kata Rakino, perwakilan warga dan peternak saat menyampaikan tuntutan, Selasa (4/6).

Hingga akhirnya warga yang berasal dari dua kecamatan yakni Setia Janji dan Buntu Pane menggelar unjuk rasa. Tujuannya agar bisa bertemu langsung manajer perkebunan PTPN IV guna meminta pertanggungjawaban.

Namun, aksi unjuk rasa yang warga lakukan tidak segera ditanggapi. Massa aksi justru dihadang oleh petugas kepolisian dan satpam kebun di gerbang pintu masuk.

Kondisi itu membuat warga yang berunjuk rasa berang. Bahkan, massa sempat terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian dan satpam perusahaan perkebunan. Beruntung peristiwa yang sempat memanas itu tidak berlangsung lama dan massa aksi bisa ditenangkan.




(nkm/nkm)


Hide Ads