100 Istilah Kelistrikan yang Penting untuk Diketahui

100 Istilah Kelistrikan yang Penting untuk Diketahui

Cory Patricia Siahaan - detikSumut
Kamis, 06 Jun 2024 10:00 WIB
Ilustrasi Arus Listrik Rumah
Foto: PLN Jateng
Medan -

Akhir-akhir ini terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah di Kota Medan selama beberapa jam. Salah satu cara untuk memperoleh informasi terkait penyebab pemadaman listrik adalah dengan memahami istilah-istilah kelistrikan yang penting untuk diketahui.

Berikut, detikSumut membagikan 100 istilah kelistrikan berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

100 Istilah Kelistrikan

1. Area Control Center (ACC): Tempat di mana dilakukan kegiatan, pengendalian, pengaturan, dan pemantauan kondisi sistem jaringan tegangan 150 kV dan 70 kV.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Alternating current/arus bolak-balik: Arus yang berubah arahnya secara berkala/periodik.

3. Ammeter/ampere meter: Alat yang menunjukkan besaran arus listrik dalam ampere.

ADVERTISEMENT

4. Analisa Aliran Daya: Teknik analisis sistem tenaga listrik untuk mengetahui tingkat tegangan di setiap bus, aliran daya di setiap peralatan transmisi, pembebanan pembangkit, dan rugi-rugi sistem.

5. Analisa Hubung Singkat: Teknik analisis sistem tenaga listrik untuk mengetahui besar arus hubung singkat jika terjadi suatu hubung singkat di suatu lokasi.

6. Analisa Sistem Tenaga Listrik: Teknik untuk menganalisis kondisi suatu sistem tenaga listrik, termasuk analisis aliran daya, hubung singkat, dan stabilitas.

7. Analisa Stabilitas: Teknik analisis sistem tenaga listrik untuk mengetahui reaksi unit-unit pembangkit terhadap perubahan dalam sistem dan dampaknya terhadap kondisi sistem keseluruhan.

8. Anchor bolt: Baut yang terpasang sebagian pada pondasi untuk mengikat antara peralatan dengan pondasi.

9. Apparatus: Peralatan yang digunakan pada proses penyaluran tenaga listrik.

10. Arrester: Peralatan untuk menyalurkan lonjakan tegangan lebih karena sambaran petir atau tegangan surja hubung ke tanah untuk melindungi rangkaian listrik.

11. Arus hubung singkat: Arus yang terjadi karena adanya hubung pendek pada suatu rangkaian listrik.

12. Arus Kerja Moment: Arus hubung singkat pada suatu sistem rangkaian listrik sedemikian besar sehingga mengerjakan rele pengaman.

13. Avometer: Alat ukur meter Ampere-Volt-Ohm atau Multi Tester.

14. AVR (Automatic Voltage Regulator): Rangkaian pengatur tegangan untuk mengatur tegangan pada nilai tertentu.

15. Back Up protection/Pengaman Cadangan: Relai proteksi yang bekerja setelah pengaman utama gagal bekerja.

16. Batas Stabilitas: Batasan operasi pembangkit yang jika dilewati akan lepas sinkron dari sistem.

17. Batere atau Accumulator: Sel penyimpan energi dalam wadah elektrolit.

18. Bay: Area di Gardu Induk tempat terpasangnya peralatan instalasi transmisi listrik.

19. Bay kopel: Bay yang berfungsi sebagai penghubung antara dua rel daya.

20. Bay kubikel: Bay yang dipasang dalam sebuah kubikel (metal clad).

21. Beban: Konsumsi daya listrik di setiap titik sambungan atau jumlah energi konsumsi yang dilayani oleh transmisi.

22. Breaker Analyzer: Alat uji listrik untuk mengukur keserempakan buka-tutup setiap pole dari sebuah pemutus tenaga.

23. Cable duct: Saluran kabel.

24. Catu Daya: Sumber tenaga berupa instrumen pembangkit tegangan arus bolak-balik (AC) atau arus searah (DC).

25. Catu Daya DC: Sumber tegangan DC untuk peralatan yang menggunakan sistem tegangan DC.

26. CBF Protection: Circuit Breaker Failure protection, pengamanan kegagalan pemutus tenaga.

27. Circuit breaker: Alat pemutus daya yang membuka bila arus melampaui batas.

28. Commissioning: Pengujian peralatan listrik sebelum dihubungkan dengan sistem daya untuk memastikan kondisinya normal.

29. Common Facility: Peralatan listrik yang berfungsi umum.

30. Competency/Kompetensi: Kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang didasarkan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

31. Component/Komponen: Bagian dari suatu peralatan atau unit yang memiliki fungsi dalam pengoperasian suatu sistem.

32. Contactor relay: Alat yang menutup dan membuka rangkaian listrik secara berulang-ulang.

33. Contingency: Kemungkinan kejadian akibat kegagalan komponen jaringan.

34. Cross Bounding: Ikatan yang menghubungkan jalur-jalur kabel yang paralel atau berdekatan.

35. Current Transformer (CT): Alat untuk merubah arus besar menjadi arus kecil untuk pengukuran dan proteksi.

36. Data Acquisition Unit Software: Software untuk mengambil data.

37. Data Pembangkit: Data kemampuan daya, impedansi, inertia, dan peralatan kontrol pembangkit.

38. Daya Aktif: Pembagian, penyaluran, atau penggunaan daya listrik yang dinyatakan dalam kilowatt (kW) atau megawatt (MW).

39. Daya Buta: Hasil perkalian tegangan dengan arus dalam suatu rangkaian listrik, dinyatakan dalam kilovoltamper (kVA) atau megavoltamper (MVA).

40. Daya pancar: Besar energi pancar dalam satu satuan waktu tertentu.

41. DEF (Directional Earth Fault): Relay proteksi yang bekerja berdasarkan besarnya arus pada rangkaian netral dan arah titik gangguan.

42. Directional Earth Fault Relay: Relai Gangguan tanah berarah, proteksi yang bekerja berdasarkan besarnya arus pada rangkaian netral dan arah titik gangguan.

43. Fuse: Sekering untuk melindungi rangkaian listrik dari arus berlebih.

44. Gardu Induk: Pusat beban yang menyalurkan daya listrik.

45. Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET): Gardu bertegangan nominal di atas 230 kV sampai dengan 500 kV.

46. Gardu Induk Tegangan Tinggi: Gardu bertegangan nominal di atas 35 kV sampai dengan 230 kV.

47. Gas Insulated Switchgear (GIS): Rangkaian peralatan penghubung dalam tabung non-ferro dan diisolasi gas SF6.

48. Gas SF6: Gas isolasi yang tidak mudah terbakar.

49. Generator: Mesin untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.

50. Gentry Box: Kotak sambung untuk tempat penyambungan kabel optik yang jenis kabelnya berbeda.

51. Hidraulik: Sistem penggerak dengan minyak bertekanan tinggi.

52. High Voltage Apparatus: Peralatan tegangan tinggi.

53. High Voltage/Tegangan Tinggi: Tegangan listrik AC lebih dari 30 KV.

54. Hot Stick sensor akustik: Sensor pendeteksi tegangan dengan indikasi sinyal suara.

55. HV Apparatuse: Peralatan untuk penyaluran dan pengontrolan arus listrik.

56. I/O RTU: Input-output remote terminal unit.

57. Impedansi: Karakteristik jaringan yang terdiri dari tahanan dan reaktansi.

58. In Coming 20 kV: Peralatan kotak hubung 20 kV.

59. Indikasi: Petunjuk adanya perubahan kondisi atau status operasi dari suatu peralatan.

60. Indikasi rele: Petunjuk perubahan status operasi suatu peralatan dengan bekerjanya suatu rele pengaman.

61. Inspect: Memeriksa suatu sistem, rangkaian, atau komponen untuk mengetahui kerusakan.

62. Inspection: Pemeriksaan secara lebih detail untuk mengetahui kerusakan.

63. Instalasi Elektronika: Jaringan untuk arus lemah.

64. Instalasi Panel: Peralatan Jaringan tempat bermuaranya tegangan untuk disalurkan.

65. Instalasi Penangkal Petir: Rangkaian peralatan untuk menyalurkan tegangan lebih karena sambaran petir.

66. Instalasi Penerangan dan Daya: Instalasi listrik untuk penerangan dan supply daya.

67. Isolator: Peralatan listrik yang berfungsi sebagai penyekat.

68. Jatuh Tegangan: Persentase selisih tegangan awal dikurangi tegangan ujung peralatan.

69. Kapasitas: Daya output yang dapat dicapai oleh suatu unit pembangkit atau peralatan.

70. Kapasitas hantar: Kemampuan termal hantar suatu peralatan listrik.

71. Kapasitor: Peralatan untuk menaikan faktor daya.

72. Kawat skur: Kawat untuk menahan kestabilan konstruksi tower.

73. Keluar dari jaringan/Outage: Periode waktu di mana bagian dari transmisi tidak beroperasi.

74. Kompartemen: Bagian peralatan isolasi tegangan tinggi.

75. Kompressor: Alat untuk menekan udara.

76. Konduktor Jumper: Konduktor yang menghubungkan antar peralatan listrik di switchyard.

77. Konduktor: Penghantar arus listrik.

78. Kontinuitas: Kondisi yang terus menerus.

79. Kontribusi arus hubung singkat: Sumbangan arus hubung singkat melalui transmisi.

80. Konversi: Perubahan dari suatu bentuk energi menjadi energi lain.

81. Kurva kemampuan pembangkit: Kurva yang menggambarkan kemampuan pembebanan suatu pembangkit.

82. LFC (Load Frequency Control): Peralatan kontrol untuk mengatur besar daya aktif yang dibangkitkan.

83. LMU (Line matching unit): Peralatan untuk pengaturan impedansi dari kawat penghantar.

84. Losses: Rugi-rugi, energi listrik yang hilang dalam transmisi.

85. Micro-ohm: Satuan resistansi listrik.

86. Multi tester: Alat pengukur berbagai besaran listrik.

87. Panel: Bagian dari share facility.

88. Panel AC DC: Panel untuk mengontrol tegangan arus searah dan arus bolak balik.

89. Panel control: Panel untuk menempatkan peralatan pengontrol operasi sistem tenaga listrik.

90. Panel incoming: Panel untuk mengontrol masukan daya listrik dari trafo.

91. Panel Listrik: Tempat bergabungnya penghubung alat-alat penghantar arus/tegangan.

92. Panel proteksi: Panel untuk menempatkan peralatan proteksi sistem tenaga listrik.

93. Pemutus Tenaga (PMT)/Circuit breaker: Alat pemutus daya.

94. Pendeteksi Lokasi Gangguan (Fault Locator): Peralatan untuk mendeteksi lokasi titik gangguan.

95. Pengamanan Cadangan (Back Up Protection): Pengamanan lapis kedua.

96. Pengamanan Relay (Relay Protection): Peralatan pengaman yang mendeteksi gangguan listrik.

97. Pengamanan Utama (Main Protection): Pengamanan lapis pertama.

98. Pengatur Tegangan: Pengatur eksitensi otomatis pada unit Generator.

99. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT): Transmisi tenaga listrik menggunakan kabel bawah tanah bertegangan nominal di atas 35 kV.

100. Sakelar: Alat pemutus daya.

Itulah 100 istilah kelistrikan yang wajib detikers ketahui. Semoga bermanfaat ya!

Artikel ini ditulis Cory Patricia Siahaan, mahasiswa peserta Program Magang Merdeka di detikcom.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads