Akhir-akhir ini terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah di Kota Medan selama beberapa jam. Salah satu cara untuk memperoleh informasi terkait penyebab pemadaman listrik adalah dengan memahami istilah-istilah kelistrikan yang penting untuk diketahui.
Berikut, detikSumut membagikan 100 istilah kelistrikan berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.
100 Istilah Kelistrikan
1. Area Control Center (ACC): Tempat di mana dilakukan kegiatan, pengendalian, pengaturan, dan pemantauan kondisi sistem jaringan tegangan 150 kV dan 70 kV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Alternating current/arus bolak-balik: Arus yang berubah arahnya secara berkala/periodik.
3. Ammeter/ampere meter: Alat yang menunjukkan besaran arus listrik dalam ampere.
4. Analisa Aliran Daya: Teknik analisis sistem tenaga listrik untuk mengetahui tingkat tegangan di setiap bus, aliran daya di setiap peralatan transmisi, pembebanan pembangkit, dan rugi-rugi sistem.
5. Analisa Hubung Singkat: Teknik analisis sistem tenaga listrik untuk mengetahui besar arus hubung singkat jika terjadi suatu hubung singkat di suatu lokasi.
6. Analisa Sistem Tenaga Listrik: Teknik untuk menganalisis kondisi suatu sistem tenaga listrik, termasuk analisis aliran daya, hubung singkat, dan stabilitas.
7. Analisa Stabilitas: Teknik analisis sistem tenaga listrik untuk mengetahui reaksi unit-unit pembangkit terhadap perubahan dalam sistem dan dampaknya terhadap kondisi sistem keseluruhan.
8. Anchor bolt: Baut yang terpasang sebagian pada pondasi untuk mengikat antara peralatan dengan pondasi.
9. Apparatus: Peralatan yang digunakan pada proses penyaluran tenaga listrik.
10. Arrester: Peralatan untuk menyalurkan lonjakan tegangan lebih karena sambaran petir atau tegangan surja hubung ke tanah untuk melindungi rangkaian listrik.
11. Arus hubung singkat: Arus yang terjadi karena adanya hubung pendek pada suatu rangkaian listrik.
12. Arus Kerja Moment: Arus hubung singkat pada suatu sistem rangkaian listrik sedemikian besar sehingga mengerjakan rele pengaman.
13. Avometer: Alat ukur meter Ampere-Volt-Ohm atau Multi Tester.
14. AVR (Automatic Voltage Regulator): Rangkaian pengatur tegangan untuk mengatur tegangan pada nilai tertentu.
15. Back Up protection/Pengaman Cadangan: Relai proteksi yang bekerja setelah pengaman utama gagal bekerja.
Baca juga: Ini Penyebab Mati Listrik di Kota Medan |
16. Batas Stabilitas: Batasan operasi pembangkit yang jika dilewati akan lepas sinkron dari sistem.
17. Batere atau Accumulator: Sel penyimpan energi dalam wadah elektrolit.
18. Bay: Area di Gardu Induk tempat terpasangnya peralatan instalasi transmisi listrik.
19. Bay kopel: Bay yang berfungsi sebagai penghubung antara dua rel daya.
20. Bay kubikel: Bay yang dipasang dalam sebuah kubikel (metal clad).
21. Beban: Konsumsi daya listrik di setiap titik sambungan atau jumlah energi konsumsi yang dilayani oleh transmisi.
22. Breaker Analyzer: Alat uji listrik untuk mengukur keserempakan buka-tutup setiap pole dari sebuah pemutus tenaga.
23. Cable duct: Saluran kabel.
24. Catu Daya: Sumber tenaga berupa instrumen pembangkit tegangan arus bolak-balik (AC) atau arus searah (DC).
25. Catu Daya DC: Sumber tegangan DC untuk peralatan yang menggunakan sistem tegangan DC.
26. CBF Protection: Circuit Breaker Failure protection, pengamanan kegagalan pemutus tenaga.
27. Circuit breaker: Alat pemutus daya yang membuka bila arus melampaui batas.
28. Commissioning: Pengujian peralatan listrik sebelum dihubungkan dengan sistem daya untuk memastikan kondisinya normal.
29. Common Facility: Peralatan listrik yang berfungsi umum.
30. Competency/Kompetensi: Kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang didasarkan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
31. Component/Komponen: Bagian dari suatu peralatan atau unit yang memiliki fungsi dalam pengoperasian suatu sistem.
32. Contactor relay: Alat yang menutup dan membuka rangkaian listrik secara berulang-ulang.
33. Contingency: Kemungkinan kejadian akibat kegagalan komponen jaringan.
34. Cross Bounding: Ikatan yang menghubungkan jalur-jalur kabel yang paralel atau berdekatan.
35. Current Transformer (CT): Alat untuk merubah arus besar menjadi arus kecil untuk pengukuran dan proteksi.
36. Data Acquisition Unit Software: Software untuk mengambil data.
37. Data Pembangkit: Data kemampuan daya, impedansi, inertia, dan peralatan kontrol pembangkit.
38. Daya Aktif: Pembagian, penyaluran, atau penggunaan daya listrik yang dinyatakan dalam kilowatt (kW) atau megawatt (MW).
39. Daya Buta: Hasil perkalian tegangan dengan arus dalam suatu rangkaian listrik, dinyatakan dalam kilovoltamper (kVA) atau megavoltamper (MVA).
40. Daya pancar: Besar energi pancar dalam satu satuan waktu tertentu.
41. DEF (Directional Earth Fault): Relay proteksi yang bekerja berdasarkan besarnya arus pada rangkaian netral dan arah titik gangguan.
42. Directional Earth Fault Relay: Relai Gangguan tanah berarah, proteksi yang bekerja berdasarkan besarnya arus pada rangkaian netral dan arah titik gangguan.
43. Fuse: Sekering untuk melindungi rangkaian listrik dari arus berlebih.
44. Gardu Induk: Pusat beban yang menyalurkan daya listrik.
45. Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET): Gardu bertegangan nominal di atas 230 kV sampai dengan 500 kV.
46. Gardu Induk Tegangan Tinggi: Gardu bertegangan nominal di atas 35 kV sampai dengan 230 kV.
47. Gas Insulated Switchgear (GIS): Rangkaian peralatan penghubung dalam tabung non-ferro dan diisolasi gas SF6.
48. Gas SF6: Gas isolasi yang tidak mudah terbakar.
49. Generator: Mesin untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
50. Gentry Box: Kotak sambung untuk tempat penyambungan kabel optik yang jenis kabelnya berbeda.
51. Hidraulik: Sistem penggerak dengan minyak bertekanan tinggi.
52. High Voltage Apparatus: Peralatan tegangan tinggi.
53. High Voltage/Tegangan Tinggi: Tegangan listrik AC lebih dari 30 KV.
54. Hot Stick sensor akustik: Sensor pendeteksi tegangan dengan indikasi sinyal suara.
55. HV Apparatuse: Peralatan untuk penyaluran dan pengontrolan arus listrik.
56. I/O RTU: Input-output remote terminal unit.
57. Impedansi: Karakteristik jaringan yang terdiri dari tahanan dan reaktansi.
58. In Coming 20 kV: Peralatan kotak hubung 20 kV.
59. Indikasi: Petunjuk adanya perubahan kondisi atau status operasi dari suatu peralatan.
60. Indikasi rele: Petunjuk perubahan status operasi suatu peralatan dengan bekerjanya suatu rele pengaman.
61. Inspect: Memeriksa suatu sistem, rangkaian, atau komponen untuk mengetahui kerusakan.
62. Inspection: Pemeriksaan secara lebih detail untuk mengetahui kerusakan.
63. Instalasi Elektronika: Jaringan untuk arus lemah.
64. Instalasi Panel: Peralatan Jaringan tempat bermuaranya tegangan untuk disalurkan.
65. Instalasi Penangkal Petir: Rangkaian peralatan untuk menyalurkan tegangan lebih karena sambaran petir.
66. Instalasi Penerangan dan Daya: Instalasi listrik untuk penerangan dan supply daya.
67. Isolator: Peralatan listrik yang berfungsi sebagai penyekat.
68. Jatuh Tegangan: Persentase selisih tegangan awal dikurangi tegangan ujung peralatan.
69. Kapasitas: Daya output yang dapat dicapai oleh suatu unit pembangkit atau peralatan.
70. Kapasitas hantar: Kemampuan termal hantar suatu peralatan listrik.
71. Kapasitor: Peralatan untuk menaikan faktor daya.
72. Kawat skur: Kawat untuk menahan kestabilan konstruksi tower.
73. Keluar dari jaringan/Outage: Periode waktu di mana bagian dari transmisi tidak beroperasi.
74. Kompartemen: Bagian peralatan isolasi tegangan tinggi.
75. Kompressor: Alat untuk menekan udara.
76. Konduktor Jumper: Konduktor yang menghubungkan antar peralatan listrik di switchyard.
77. Konduktor: Penghantar arus listrik.
78. Kontinuitas: Kondisi yang terus menerus.
79. Kontribusi arus hubung singkat: Sumbangan arus hubung singkat melalui transmisi.
80. Konversi: Perubahan dari suatu bentuk energi menjadi energi lain.
81. Kurva kemampuan pembangkit: Kurva yang menggambarkan kemampuan pembebanan suatu pembangkit.
82. LFC (Load Frequency Control): Peralatan kontrol untuk mengatur besar daya aktif yang dibangkitkan.
83. LMU (Line matching unit): Peralatan untuk pengaturan impedansi dari kawat penghantar.
84. Losses: Rugi-rugi, energi listrik yang hilang dalam transmisi.
85. Micro-ohm: Satuan resistansi listrik.
86. Multi tester: Alat pengukur berbagai besaran listrik.
87. Panel: Bagian dari share facility.
88. Panel AC DC: Panel untuk mengontrol tegangan arus searah dan arus bolak balik.
89. Panel control: Panel untuk menempatkan peralatan pengontrol operasi sistem tenaga listrik.
90. Panel incoming: Panel untuk mengontrol masukan daya listrik dari trafo.
91. Panel Listrik: Tempat bergabungnya penghubung alat-alat penghantar arus/tegangan.
92. Panel proteksi: Panel untuk menempatkan peralatan proteksi sistem tenaga listrik.
93. Pemutus Tenaga (PMT)/Circuit breaker: Alat pemutus daya.
94. Pendeteksi Lokasi Gangguan (Fault Locator): Peralatan untuk mendeteksi lokasi titik gangguan.
95. Pengamanan Cadangan (Back Up Protection): Pengamanan lapis kedua.
96. Pengamanan Relay (Relay Protection): Peralatan pengaman yang mendeteksi gangguan listrik.
97. Pengamanan Utama (Main Protection): Pengamanan lapis pertama.
98. Pengatur Tegangan: Pengatur eksitensi otomatis pada unit Generator.
99. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT): Transmisi tenaga listrik menggunakan kabel bawah tanah bertegangan nominal di atas 35 kV.
100. Sakelar: Alat pemutus daya.
Itulah 100 istilah kelistrikan yang wajib detikers ketahui. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis Cory Patricia Siahaan, mahasiswa peserta Program Magang Merdeka di detikcom.
(afb/afb)