Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan turis asing per April 2024 ke Sumut sebesar 25.478 orang. Tingkat kunjungan ini disebut sebagai angka tertinggi sejak tahun 2022 pasca COVID-19.
"Kita patut bersyukur pada bulan April 2024 lalu jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumut tercatat sebesar 25.748 kunjungan, ini termasuk tertinggi pasca COVID," kata Kepala BPS Sumut Nurul Hassanudin, Senin (3/6/2024).
Berdasarkan data BPS Sumut, tingkat kunjungan per April 2024 mengalami kenaikan 69,9 persen dibanding Maret yang hanya sebesar 15.155 kunjungan turis asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, apabila dibandingkan secara Year on Year (YoY), tingkat kunjungan turis asing pada April ini juga turut naik 59,42 persen apabila dibandingkan April 2023 yang hanya sebesar 16.151 kunjungan.
"Peningkatan ini disinyalir sebagai siklus ya, musiman, mudah-mudahan bulan ke depan bisa dipertahankan untuk kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut," ujarnya.
Hasan menyebutkan bahwa turis asing asal Malaysia mendominasi 37,53 persen dari tingkat kunjungan turis asing ke Sumut. Tercatat, per April 2024 ada sebanyak 9.663 turis asing asal Malaysia, naik dibanding Maret 2024 sebesar 6.101 turis asing.
Jumlah kedatangan turis asing selama April 2024 dari sepuluh negara utama tersebut naik 32,76 persen dibanding bulan sebelumnya, di mana turis asing asal Prancis mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 68,50 persen dari 254 kunjungan pada bulan Maret 2024 menjadi 428 kunjungan pada bulan April 2024.
Kenaikan jumlah wisman ini diikuti turis asing dari Belanda 61,30 persen, dan turis asing dari Malaysia naik 58,38 persen, turis asing dari Australia naik 39,88 persen, dan turis asing dari Jerman naik 12,57 persen.
Sedangkan wisman dari Singapura mengalami penurunan 36,18 persen. Hasan menyebutkan penurunan tingkat kunjungan turis asal Singapura dikarenakan dampak kasus COVID-19 yang meningkat pada saat itu.
"Ada informasi Singapura ada penurunan di beberapa periode ini, ada informasi juga terkait COVID-19 di Singapura, termasuk juga masih berpengaruh terhadap mobilitas wisman asal Singapura ke Sumut," pungkasnya.
(dhm/dhm)