Cegah Bencana Susulan di Sumbar, BMKG-BNPB Siapkan Modifikasi Cuaca

Sumatera Barat

Cegah Bencana Susulan di Sumbar, BMKG-BNPB Siapkan Modifikasi Cuaca

Jeka Kampai - detikSumut
Selasa, 14 Mei 2024 11:44 WIB
Kepala BNPB Letjen Suharyanto dan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meninjau lokasi bencana banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Candung, Sumatera Barat. (Jeka Kampai/detikcom)
Foto: Kepala BNPB Letjen Suharyanto dan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meninjau lokasi bencana banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Candung, Sumatera Barat. (Jeka Kampai/detikcom)
Agam -

BMKG bersama BNPB menyiapkan modifikasi cuaca di Sumatera Barat. Modifikasi itu dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana susulan, baik banjir bandang, banjir lahar dingin maupun tanah longsor.

"Hari ini sudah persiapan. Besok sudah dimulai," kata Kepala BNPB, Letjen Suharyanto bersama Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati kepada wartawan Selasa (14/5/2024).

Suharyanto dan Dwikorita memaparkan rencana modifikasi cuaca tersebut saat meninjau lokasi lokasi terdampak bencana di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam bersama Gubernur Sumbar, Mahyeldi dan Bupati Agam, Andri Warman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin rapat koordinasi, BMKG menyarankan karena cuaca di Sumbar tidak bisa dipastikan, supaya dalam tanggap darurat tidak hujan deras, kami gelar teknologi modifikasi cuaca," jelas Suharyanto.

"Hari ini bergerak, besok dimulai," timpal Kepala BMKG Dwikorita.

ADVERTISEMENT

Menurut Dwikorita, dalam modifikasi cuaca itu awan-awan hujan diupayakan tidak turun di lokasi bencana, namun turun di laut.

"Pendekatannya supaya awan hujan itu dicegah agar tidak masuk ke lokasi bencana. Seperti sekarang ini, awan hujan antre di laut, nanti akan bergerak ke darat, sekitar pukul 13.00 turun hujan. Pendekatannya bagaimana awan itu dicegah agar tidak masuk ke darat," katanya.

Menurutnya, BMKG selalu mengingatkan akan potensi cuaca ekstrem. Hal itu sudah dilakukan mereka sebelum banjir bandang terjadi.

"Kami wewenangnya berikan peringatan dini cuaca ekstrem. Terus seperti kejadian kemarin, sejak tanggal 6 (Juni), peringatan dini cuaca ekstrim terus disampaikan berulang-ulang, berkali-kali, kemudian selalu diupdate. Jadi tugas kami, dengan menggunakan, satelit selalu kami sampaikan dan memperkirakan," jelasnya.

"Sepekan ke depan hujan akan turun cukup lebat terus menerus, sehingga kami dengan BNPB sudah mengkoordinasikan akan melakukan, teknologi modifikasi cuaca," tutupnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads