Perwira TNI AL Dilaporkan Tembak Diri di Yahukimo, Keluarga Minta Autopsi

Tim detikSumut - detikSumut
Senin, 13 Mei 2024 17:48 WIB
Foto: Paman Lettu Eko Abdul Sattar saat saat diwawancarai. (Dok. detikSumut)
Medan -

Seorang perwira TNI AL Asal Sumatera Utara (Sumut) Lettu Laut (K) dr Eko Damara (31) disebut bunuh diri saat mengikuti satgas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Namun, keluarga merasa ada kejanggalan dan meminta jasad korban untuk diautopsi.

Paman korban Abdul Sattar mengatakan korban awalnya dilaporkan tewas di dalam kamar mandi pada Sabtu, 27 April 2024. Menurut informasi yang diterima pihak keluarga, Eko tewas bunuh diri dengan luka tembakan di bagian kepala.

Abdul menyebut Eko merupakan personel Yonkes 1 Marinir yang diperbantukan di Satgas Mobile RI-PNG Yonif 7 Marinir.

"Kita menerima telepon bahwa almarhum Lettu Laut dr Eko Damara itu dinyatakan meninggal, ditemukan di kamar mandi dengan luka tembak di kepala. Kemudian ditanyakan keluarga apa penyebabnya, siapa yang nembak, kata mereka nanti diinformasikan setelah sampai di rumah duka ," kata Abdul kepada detikSumut, Senin (13/5/2024).

Abdul mengatakan setelah kejadian itu, jasad dr Eko langsung dimandikan dan dikafankan. Kemudian, jasad Lettu Eko diberangkatkan dari Papua dan tiba di Stabat, Kabupaten Langkat, pada Senin, 29 April 2024.

"Nah hari itu juga diinformasikan, jenazah setelah dimandikan, dikafankan, terus diberangkatkan. Itu dievakuasi dari lokasi menggunakan helikopter terus dibawalah, sampai di rumah duka sekitar jam 3 sore tanggal 29 April 2024," sebutnya.

Dedi, abang Lettu Eko saat menunjukkan kondisi jasad Eko usai tewas. (Dok. detikSumut)

Dia mengaku pihak keluarga sudah curiga dengan kematian dr Eko. Alhasil, setelah jasad tiba, keluarga membuka kain kafan korban dan menemukan sejumlah luka lebam di tubuh dr Eko. Selain itu, ada juga bekas sundutan rokok di bagian punggung.

"Sebelum sampai kita sudah mendapatkan isu-isu yang meragukan, makanya waktu jenazah sampai keluarga minta jenazah dibuka. Kebetulan memang tidak ada yang menghalangi, yang antar waktu itu marinir kalau enggak salah dari Belawan. Alhamdulillah tidak ada yang halangi karena memang mereka bukan personel dari Papua," ujar Abdul.

"Itu kita dibuka untuk dikafani ulang, ternyata terdapat kejanggalan kejanggalan menurut kasat mata kami itu janggal, yaitu ditemukan lebam-lebam di badan yang tidak merata. Setelah itu, kita periksa ada juga keanehan seperti bekas sundutan rokok di punggung kiri. Di kepala ada bekas senjata peluru masuk dari arah belakang kuping tembus ke kening atas. Dari situ kita lihat bahwa peluru dari belakang ini kecil yang depan membesar, yang kita tahu secara awam peluru standar TNI. Cuman kita tidak bisa memastikan ini senjata laras panjang atau laras pendek, ini yang belum dipastikan," sambungnya.

Baca selengkapnya di halaman berikut...



Simak Video "Video: Faktor Meningkatnya Kasus Bunuh Diri "


(afb/afb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork