Jumlah kasus diare di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terus bertambah. Korban meninggal akibat diare pun bertambah dan kini menjadi lima orang.
Pada Minggu (5/5/2024), terjadi lonjakan kasus diare di Kabupaten Pesisir Selatan dari yang awalnya 150 menjadi 190 orang.
"Terdapat peningkatan jumlah kasus yang signifikan menjadi 190 kasus," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Intan Novia Fatma kepada detikSumut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lima orang meninggal dunia. Seluruhnya adalah Balita," tambah Intan.
Kata Intan, saat ini ada 50 orang yang menjalani rawat inap. Sementara sebagian lainnya menjalani rawat jalan.
Ia mengakui, banyaknya pasien membuat sebagian di antaranya harus dirawat menggunakan velbet, karena kekurangan tempat tidur.
"Peningkatan jumlah pasien ada di Puskemas Surantih, Kecamatan Sutera. Itu sudah melebihi kapasitas (Puskesmas), sehingga sebagian pasien harus dirawat di velbet," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan sendiri sudah menetapkan wabah diare tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Hari ini, Balai POM Sumbar juga turun ke lokasi untuk memastikan penyebab diare massal yang terjadi. Penyuluhan intensif juga kami lakukan ke masyarakat guna memberikan edukasi kepada masyarakat agar memasak air terlebih dahulu sebelum meminum," katanya lagi.
Diare sendiri mewabah di Pesisir Selatan dalam sepekani terakhir. Kecamatan Sutera menjadi daerah terparah. Daerah itu juga menjadi salah satu daerah terparah saat bencana banjir bandang beberapa waktu lalu.
(mjy/mjy)