Anak Meninggal karena Diare di Pesisir Selatan Bertambah 4, Jadi 150 Kasus

Sumatera Barat

Anak Meninggal karena Diare di Pesisir Selatan Bertambah 4, Jadi 150 Kasus

Jeka Kampai - detikSumut
Sabtu, 04 Mei 2024 20:30 WIB
Anak yang terserang diare di Pesisir Selatan, Sumbar dirawat intensif. (Istimewa)
Foto: Anak yang terserang diare di Pesisir Selatan, Sumbar dirawat intensif. (Istimewa)
Pesisir Selatan -

Jumlah anak terserang diare di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat terus bertambah. Jumlah kasus mencapai 150 dan korban meninggal dunia bertambah jadi 4 orang.

Hal itu dirilis pemerintah setempat terhitung hingga Sabtu (4/5/2024) pukul 16.00 WIB.

"Hingga pukul 16.00 WIB, jumlah kasus diare sebanyak 150 orang. Meninggal dunia empat orang," kata Kadis Kominfo Pesisir Selatan, Wendi kepada detikSumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wendi mengatakan, dari 150 korban 104 orang di antaranya sudah kembali ke rumah, sementara sisanya sisanya masih menjalani perawatan. Saat ini para korban sedang dirawat intensif di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan.

"Laporan dari Dinkes, yang dirawat ada 40 orang dan 4 orang lainnya menjalani rawat jalan," katanya.

ADVERTISEMENT

Saat ini kata Wendi, Pemkab sudah mengambil langkah-langkah penanganan awal, termasuk meningkat sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat di masjid dan musala serta untuk senantiasa mematuhi pencegahan diare dengan meminum air yang sudah dimasak atau direbus sampai mendidih.

Pemkab juga sudah menyatakan wabah tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Pemda Pessel (Pesisir Selatan) telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap berjangkitnya wabah diare ini," kata Wendi.

Kata Wendi, untuk mengantisipasi lonjakan pasien dan penanganan segera, sejumlah fasilitas kesehatan disiagakan. Puskesmas-puskesmas di kecamatan terdekat dari lokasi KLB disiagakan.

"Penyebab kejadian ini masih dianalisis bekerja sama dengan laboratorium Unand, sehingga belum dapat disimpulkan apakah karena sumber air yang tercemar atau karena penyebab lain," katanya lagi.




(nkm/nkm)


Hide Ads