Angka Stunting di Palas Turun 18 Persen Pada Tahun 2023

Angka Stunting di Palas Turun 18 Persen Pada Tahun 2023

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 27 Apr 2024 19:00 WIB
Pj Bupati Palas Edy Junaedi Harahap saat memberikan bantuan ke warga
Foto: Pj Bupati Palas Edy Junaedi Harahap saat memberikan bantuan ke warga (Dok. Pemkab Palas)
Padang Lawas -

Angka stunting di Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara (Sumut), mengalami penurunan pada tahun 2023. Penurunan itu mencapai 18 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022.

Penurunan itu diketahui dari data Tim Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tingkat kabupaten/kota yang ditayangkan saat Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di Auditorium BKKBN, di Kompleks Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Kamis (25/4/2024).

Dari data tersebut, angka stunting di Palas pada tahun 2023 sebesar 17,70 persen, sedangkan pada tahun 2022 sebanyak 35,8 persen. Jadi, ada penurunan sebanyak 18,10 persen. Palas mengalami penurunan angka stunting ketiga terbaik setelah Tapanuli Selatan sebesar 23,80 persen dan Kota Tanjung Balai 21,20 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun sebelumnya Kabupaten Padang Lawas berada di nomor dua kasus tertinggi di Provinsi Sumatera Utara. Sekarang alhamdulillah angka stunting kita sudah turun menjadi nomor 14 se-provinsi," kata anggota Satgas Stunting Kabupaten Palas Arif Rambe dalam keterangannya yang diterima detikSumut, Sabtu (27/4).

Penjabat (Pj) Bupati Palas Edy Junaedi Harahap bersyukur angka stunting di Palas menurun. Dia mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja untuk menurunkan angka stunting itu.

ADVERTISEMENT

"Penekanan stunting adalah target nasional dan kita tentunya sangat bersyukur bahwa angka stunting di Palas sudah menurun drastis, lebih dari setengahnya. Mari kita kawal terus agar ke depannya bisa mencapai target nasional yaitu 14 persen di tahun 2024," kata Edy.

Edy menyebut Pemkab Padang Lawas telah melakukan berbagai upaya dalam menekan stunting itu. Upaya-upaya itu, seperti pemberian makanan bayi dan anak (PMBA), pendampingan dari tahap keluarga berencana ke bersalin hingga bayi dan balita, Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat),
serta pemberian bantuan makanan bergizi yang bersumber dana CSR perusahaan.

"Kita juga menyalurkan bantuan untuk KPM PKH dan kegiatan P2K2 KPM, serta kerja sama dengan berbagai organisasi," pungkasnya.




(afb/afb)


Hide Ads