Pemudik yang melewati Kabupaten Padang Lawas (Palas) di momen libur lebaran tahun ini sangat ramai. Pj Bupati Palas Edy Junaedi berpandangan hal tersebut seharusnya dapat menjadi potensi untuk meningkatkan ekonomi melalui wisata.
Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata M. Rasyidi Hasibuan mengatakan Palas terletak di antara Sumatera Barat dan Riau. Oleh karena itu, wajar bahwa Palas menjadi tempat lalu lalang arus transportasi.
"Menurut data yang dikeluarkan tiap kecamatan, ada setidaknya 12.166 pemudik yang tercatat meninggalkan Kabupaten Palas pada libur lebaran ini," kata Rasyidi, Minggu (14/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, pemudik paling banyak berasal dari Kecamatan Hutaraja Tinggi yang berbatasan langsung dengan Rokan Hulu, Riau, 2.436 jiwa.
Kemudian ada Kecamatan Huristak yang berbatasan langsung dengan Padang Lawas Utara, sebanyak 1.236 jiwa, dan Kecamatan Ulu Barumun dengan 886 jiwa. Angka tersebut belum termasuk pemudik ke daerah lain yang sekedar lewat.
"Coba saja lihat di Jalan Lintas Sibuhuan-Binanga, banyak pendatang yang lewat untuk mudik. Di SPBU Huta Lombang, banyak mobil luar yang transit. Tapi mereka dominan dari Riau menuju ke arah Gunung Tua dan Padang Sidempuan," ucapnya.
Pj Bupati Palas Edy Junaedi Harahap menambahkan bahwa ada sekitar 22% penduduk Palas yang bepergian ke luar daerah. Selain itu, ada banyak pula pengendara dari luar daerah yang melewati di Palas.
"Tinggi arus pemudik di Palas seharusnya sudah menjadi indikator kebutuhan pariwisata. Jika ada spending point yang memadai di Palas, konversinya ke nilai perekonomian akan besar sekali," sebutnya.
"Jika setiap orang membelanjakan 1 juta saja, maka perputaran uang selama libur lebaran sudah mencapai sekitar Rp 12 miliar. Apalagi kalau nilainya lebih dari itu," tambahnya.
Untuk dapat memaksimalkan peluang itu, pihaknya pun mulai berinisiatif untuk menggaungkan desa wisata. Tujuannya, agar setiap warga yang melintas dapat berlibur di Palas.
"Ini kita mulai dengan pembangunan infrastruktur di tiap ruas jalan menuju titik desa wisata yang telah ditentukan. Secara strategis, titik-titik pembelanjaan tersebut juga akan hadir dengan sendirinya. Jadi saya rasa dari segi kebutuhan, itu jelas sudah ada, dan jelas sangat besar," ujarnya.
"Ruang yang strategis ini harus segera ditata dengan baik sehingga potensi Palas sebagai sentra ekonomi di Sumatera Utara dapat terpenuhi. Siapa tahu beberapa tahun lagi, pemudik dari kabupaten lain justru akan memilih untuk berlibur di sini," tutupnya.
(afb/afb)