Hari Buruh Internasional atau May Day diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Mei. Hari Buruh Internasional bertujuan untuk memperingati gerakan buruh dalam memperjuangkan kesejahteraan dan hak buruh di setiap kalangan.
Dalam memperingati Hari Buruh, para buruh atau pekerja biasanya menyuarakan aspirasinya melalui aksi unjuk rasa. Lantas, apakah Hari Buruh Internasional 2024 termasuk libur nasional? Berikut informasinya.
Hari Buruh Internasional 2024 Libur atau Tidak?
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013, Hari Buruh Internasional ditetapkan sebagai hari libur nasional. Keputusan itu juga mencantumkan tujuan Hari Buruh untuk membangun kebersamaan dan keselarasan dalam hubungan industrial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Hari Buruh Internasional
Hari Buruh Internasional dilatarbelakangi sejarah yang cukup panjang. Dikutip dari portal Pemerintah Kota Surakarta, Hari Buruh dibentuk oleh federasi buruh internasional. Hari Buruh ditetapkan setiap tanggal 1 Mei dalam mengenang Tragedi Haymarket di Haymarket Square, Chicago pada tahun 1886.
Dikutip dari Portal Informasi Indonesia, tragedi Haymarket berawal dari aksi unjuk rasa dan pemogokan oleh para buruh dalam memperjuangkan delapan jam kerja. Namun, aksi tersebut berujung rusuh hingga delapan pemimpin buruh dikenakan hukuman mati.
Pada abad ke-20, tanggal 1 Mei ditetapkan secara resmi sebagai hari libur di Uni Soviet. Kemudian, beberapa negara komunis juga memperingati tanggal 1 Mei sebagai hari solidaritas buruh internasional. Namun, Amerika Serikat tidak memperingati Hari Buruh pada tanggal 1 Mei saja, melainkan setiap hari Senin pertama pada bulan September.
Di Indonesia, sejarah Hari Buruh tidak lepas dari masa reformasi. Pada masa reformasi, Mantan Presiden B. J. Habibie melakukan ratifikasi konvensi ILO (International Labour Organization) Nomor 81 dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1956.
Demikian sejarah Hari Buruh Internasional. Selamat Hari Buruh Internasional 2024, detikers.
Artikel ini ditulis Raphaella Ade Siallagan, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(afb/afb)