Oknum Polisi yang Tabrak Mobil Warga-Tunjukkan Senpi di Tol Binjai Minta Maaf

Oknum Polisi yang Tabrak Mobil Warga-Tunjukkan Senpi di Tol Binjai Minta Maaf

Indah Mawarni - detikSumut
Jumat, 26 Apr 2024 13:20 WIB
Kasus personel Polda Sumut AKP HS diduga menabrak mobil warga dan menunjukan senpi di tol Binjai, berujung damai. AKP HS meminta maaf atas kejadian itu. (Foto: Instagram Polda Sumut).
Kasus personel Polda Sumut AKP HS diduga menabrak mobil warga dan menunjukan senpi di tol Binjai, berujung damai. AKP HS meminta maaf atas kejadian itu. (Foto: Instagram Polda Sumut).
Medan -

Kasus anggota Satbrimob Polda Sumut AKP HS yang diduga menabrak mobil warga dan menunjukkan senjata api di tol keluar Kota Binjai, berujung damai. AKP HS meminta maaf atas kejadian itu.

"Saya mohon maaf kepada institusi Polri dan juga kepada bang Simson Sinambela beserta ibu, atas kejadian yang viral di Tiktok ataupun di media sosial di depan gerbang tol Binjai," ujar AKP HS dalam video yang diunggah di akun Instagram Polda Sumut, Jumat (26/4/2024).

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan Bidpropam telah memediasi keduanya. Hasilnya, korban dan AKP HS sepakat untuk berdamai.

"Kedua belah pihak telah dilakukan mediasi oleh Bidpropam Polda Sumut. Saat ini, keduanya telah berdamai dan saling memaafkan," kata Hadi.

Sebelumnya diberitakan, aksi AKP HS yang diduga menabrak mobil warga dan menunjukkan senjata api di pintu keluar tol Kota Binjai, viral di media sosial.

Berdasarkan video yang dilihat, tampak awalnya ada mobil Pajero hitam BK 1726 ABX yang tengah berhenti. Video itu direkam oleh korban. Perekam video itu tampak mendekati mobil Pajero dan meminta tanggung jawab atas kerusakan mobil mereka yang diduga ditabrak oleh pengendara Pajero tersebut. Di dalam mobil Pajero itu tampak ada seorang wanita dan laki-laki diduga AKP HS.

"Ini pelanggar gak bertanggungjawab, lari, lari," demikian kata wanita yang merekam aksi itu. Selain wanita itu, ada juga seorang pria yang merekam aksi tersebut.

Saat kejadian itu, wanita yang merekam aksi itu mencoba membuka pintu mobil Pajero itu. Namun, pada saat yang bersamaan, wanita yang duduk di kursi penumpang di bagian depan, menahannya dan ingin menutup pintu mobil tersebut. Tak lama, pengendara mobil Pajero itu pergi melarikan diri.

Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Sonny W Siregar membenarkan informasi kejadian itu. Sonny menyebut bahwa pengendara mobil Pajero itu adalah AKP HS, personel Satbrimob Polda Sumut.

"Jadi, ada kejadian yang melibatkan personel kita. AKP HS, (personel) Satbrimob," kata Sonny, Senin (22/4).

Sonny menyebut peristiwa itu terjadi di pintu keluar tol Kota Binjai, Sabtu (20/4) sekira pukul 15.00 WIB. Saat itu, mobil Avanza tersebut dikendarai oleh SS bersama istri dan anaknya.

Lalu, saat akan keluar tol tersebut ternyata saldo tol mereka kurang. Alhasil, mobil itu tertahan di portal tol dan istri korban pergi mengisi saldo.

"Satu mobil Avanza berwarna silver pada saat keluar pintu tol Binjai ternyata saldonya kurang. Mobil itu dikendarai SS beserta istri dan anaknya. Setelah ketahuan saldonya kurang, istrinya keluar untuk menambah saldo," ujarnya.

Kemudian, pada saat istri korban mengisi saldo, datang mobil AKP HS yang juga ingin keluar dari tol tersebut. Menurut pengakuan korban, kata Sonny, AKP HS diduga tidak sabar dan menabrak bagian belakang mobil SS.

"Pada saat bersamaan, ada mobil Pajero hitam yang dikendarai saudara HS mungkin tidak sabar. Menurut pengakuan pelapor SS, saudara HS menabrak mobil bagian belakang saudara SS," jelasnya.

Perwira menengah Polri itu mengatakan setelah itu SS pun keluar dari dalam mobilnya menemui HS. Sempat terjadi cekcok antara keduanya. Belakangan, HS meminta SS untuk menunggunya di pintu keluar tol. Kemudian, kembali terjadi percekcokan antara HS dan SS.

Berdasarkan pengakuan korban, kata Sonny, setelah cekcok mulut itu, HS mengambil tasnya dan menunjukan Kartu Tanda Anggota (KTA) anggota polisi dan senpi kepada korban

"(Menurut korban) setelah itu saudara HS mengambil tasnya dari mobil Pajero kemudian menunjukkan KTA dan katanya menunjukkan senpi. Ini masih perlu dilakukan pendalaman," jelas Sonny.

Artikel ini ditulis oleh Indah Mawarni mahasiswa Magang Merdeka di detikcom.




(dhm/dhm)


Hide Ads