Seratusan warga korban bencana banjir bandang di Nagari Nanggalo, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, berunjuk rasa ke kantor camat hari ini. Massa yang berunjuk rasa berasal dari sejumlah nagari seperti Nanggalo, Duku, Batu Hampa, Duku Utara hingga Barung-barung Belantai.
Mereka menuntut Camat Koto XI Tarusan, Nurlaini agar dicopot dari jabatannya. Massa menilai Nurlaini tak becus mengurus berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat, mulai dari soal distribusi bantuan bencana hingga pelantikan Wali Nagari.
Pantauan detikSumut di lapangan, massa berunjuk rasa sambil membawa sejumlah spanduk tuntutan, antara lain bertuliskan Berhentikan Camat Koto XI Tarusan, Usut Bantuan Bencana atau Lantik segera Wali Nagari Terpilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami minta beliau dicopot," kata Koordinator aksi, Dasril Jabar Dt Kayo kepada wartawan, Kamis (25/4/2024).
Ia menyebut, bantuan bencana menimbulkan protes dari warga sehingga menimbulkan gejolak di tengah warga Nagari Duku, Nagari Duku Utara dan lainnya. Warga bahkan sempat menyegel kantor Wali Nagari Duku dan Wali Nagari Duku Utara.
"Bahkan persoalan bantuan bencana ini sempat membuat warga marah. Kantor Wali Nagari disegel," katanya.
Selain soal bantuan bencana, warga juga menyoroti persoalan Wali Nagari Nanggalo terpilih yang tak kunjung dilantik. Dasril mengatakan, sudah lebih dari enam bulan sejak terpilih, Wali Nagari Nanggalo defenitif belum juga dilantik.
Dasril mengatakan masyarakat menuntut agar persoalan segera diselesaikan dan wali nagari terpilih supaya dilantik.
"Kami minta wali nagari yang terpilih dilantik, namun kenyataannya sudah 6 bulan belum juga dilantik. Ini ada apa," jelas Dasril.
Bantah Selewengan Bantuan
Camat Koto XI Tarusan Nurlaini yang menerima kehadiran para pengunjuk rasa membantah kabar dirinya menyelewengkan bantuan bencana. Ia menyebut, hal itu adalah hoaks.
"Terkait bantuan bencana alam. Ini adalah berita hoaks. Bagaimana mungkin bantuan bencana alam (disebut) dijual oleh camat 150 ton, sedangkan yang kami terima cuma 37 ton," katanya.
Nurlaini mengatakan setiap bantuan itu didata dan harus dipertanggungjawabkan.
"Kalau warga ini mau melihat datanya silahkan ya," jelas Nurlaini.
Sementara terkait persoalan pelantikan wali nagari, Nurlaini mengatakan saat ini sedang dalam proses.
"Ini ada tim penyelesaian sengketa nagari yang diketuai Pak Asisten I," kata Nurlaini.
Menurut Nurlaini, aspirasi masyarakat sangat diperhatikannya dan dirinya tidak mencari-cari dalih dalam persoalan itu.
Kapolsek Koto XI Tarusan AKP Donny kemudian memfasilitasi perwakilan warga untuk berdialog dengan Camat di dalam kantor. Massa akhirnya membubarkan dri setelah disepakati persoalan pelantikan wali nagari akan diselesaikan dalam waktu satu minggu ke depan.
(mjy/mjy)