Wali Kota Medan Bobby Nasution yang berniat maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2024, berpeluang melawan Edy Rahmayadi selaku petahana. Diketahui jelang Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi sudah mengambil formulir pendaftaran ke sejumlah partai politik, seperti PDIP, PKS dan PKB.
Bobby yang ditanya soal kesiapannya melawan Edy, Bobby mengatakan jika kontestasi Pilkada bukan perkara siap atau tidak. Bobby menyebut setiap calon kepala daerah tentunya akan membawa gagasan untuk ditawarkan kepada masyarakat.
Menurutnya, semakin banyak calon yang maju maka akan banyak gagasan yang muncul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya bukan siap nggak siap, kan selalu saya sampaikan semakin banyak yang maju, akan semakin banyak ide, akan semakin banyak gagasan yang bisa dilontarkan ke masyarakat, ini yang dibutuhkan," kata Bobby Nasution, Selasa (23/4/2024).
Menurut Bobby, persoalan Pilgub Sumut bukan bicara siapa sosok yang maju. Namun gagasan apa yang ditawarkan ke masyarakat.
"Bukan siapa-siapa nya, bukan orang-orang nya, tapi gagasan-gagasan nya yang dilihat oleh masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, berbeda dengan Edy Rahmayadi, Bobby menuturkan belum ada mengambil formulir ke partai mana pun hingga tadi malam.
"Belum ada saya, nanti nanti," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Edy Rahmayadi mengaku siap bersaing dengan siapa pun termasuk Wali Kota Medan Bobby Nasution di Pilgub Sumut.
"Sudah pasti lah (siap bersaing). Siapa pun (termasuk Bobby Nasution). Yang penting memenuhi syarat," kata Edy saat diwawancarai di Sekretariat TPD Amin Sumut, Kota Medan, pada Minggu (21/4).
Edy lalu menerangkan hal yang tidak boleh dilakukan dalam proses pencalonan Pilgub Sumut. Dia menyebut hal tersebut adalah intervensi, karena dapat merusak demokrasi.
"Yang tidak boleh apa? Intervensi. Merusak demokrasi. Mendaftar boleh, selama partai memberikan perahu. Setelah dikasih perahu, rakyat memilih gak? Kalau rakyat memilih jadi lah dia. Kalau tidak dipilih oleh rakyat, ya tak jadi dia," ungkapnya.
(mjy/mjy)