Baru-baru ini ada satu penerbangan ekonomi yang tetap terbang meski hanya ada dua penumpang. Lalu kenapa pesawat tetap terbang meski penumpangnya kosong? Ini alasannya.
Melansir detiktravel, satu pesawat yang membawa dua penumpang yaitu Emirates Airlines yang hanya membawa Kimmy Chedel (59) dan Zoe Doyle (25). Peristiwa tersebut ketika mereka terbang dari Bandara Internasional Seychelles di Republik Seychelles menuju Dubai (untuk transit).
Dua orang ini terlihat berpesta dan membuat keseruan dengan awak kabin untuk membunuh kejenuhan. Zoe bahkan sempat tiduran di lantai pesawat sambil memperagakan gerakan seolah di salju. Meski di kelas ekonomi, namun pengalaman tersebut layaknya jet pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, mengapa pesawat tersebut tetap meluncur di tengah banyaknya kursi yang kosong?
Melansir Stuff.co.nz, Kais (181/2024), NZ Airports menyebut bahwa penerbangan dengan hanya satu atau dua penumpang sangat jarang terjadi saat terbang di dalam negeri. Di lain sisi, penerbangan dan sampai tepat waktu sangat penting. Khususnya bagi bandara untuk mengelola ketersediaan gerbang dan layanan ke pesawat.
"Salah satu alasan maskapai penerbangan terbang dengan jumlah penumpang yang sangat sedikit adalah untuk mempertahankan 'slot' yang sangat berharga, atau waktu kedatangan dan gerbang di bandara yang sibuk atau ramai," ujar juru bicara NZ Airports, Steve Riden.
"Hak atas slot yang sangat diinginkan ini akan diperpanjang dari tahun ke tahun berikutnya, namun hanya jika maskapai menggunakan slot tersebut dengan baik - setidaknya 80 persen dari waktu yang dijadwalkan," terangnya.
Dia mengatakan bahwa selama Covid pun banyak maskapai mesti tetap menjaga slot tersebut. Hal ini membuat banyak penerbangan hantu, atau penerbangan yang kosong.
"Selama Covid, maskapai penerbangan di Eropa dan AS menerbangkan penerbangan hantu seperti itu untuk menjaga slot mereka ketika pandemi berlalu dan jumlah penumpang meningkat kembali," ucapnya.
Riden menjelaskan bahwa Air Traffic Control juga ingin memiliki jadwal kedatangan dan keberangkatan yang teratur dan terencana.
Di sisi lain, General Manager Domestik Air New Zealand, Iain Walker, menyebut pihaknya masih menjalankan layanan yang juga tidak penuh. Namun, hal itu ditujukan untuk menempatkan pesawat dan awak di tempat yang tepat dan waktu yang tepat. Dan hal ini disebut sebagai penerbangan reposisi.
(afb/dhm)