5 Tradisi Unik Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia

5 Tradisi Unik Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia

Tim detikEdu - detikSumut
Selasa, 09 Apr 2024 23:55 WIB
Pedagang melayani pembeli kulit ketupat di kawasan Pasar Karang Ayu, Semarang, Jawa Tengah, Senin (8/4/2024). Menjelang perayaan Idul Fitri 1445 H, permintaan kulit ketupat yang dijual dengan harga Rp12 ribu per 10 buah tersebut mengalami kenaikan hingga 70 persen dibandingkan Idul Fitri tahun lalu. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Ilustrasi ketupan lebaran (Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Medan -

Sejumlah daerah memiliki berbagai tradisi unik yang biasa dilakukan untuk menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Tradisi unik ini ternyata hanya ada di Indonesia.

Tradisi ini tak hanya dilakukan masyarakat di desa, tetapi juga masyarakat perkotaan. Lantas apa saja tradisi unik yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri?

Dilansir dari laman Ditjen SMP Kemdikbud dan Itjen Kemdikbud, berikut ini tradisi unik di Indonesia yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia

1. Nyembah Belari

Tradisi Nyembah Belari dilakukan setiap Lebaran oleh masyarakat di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Dalam tradisi ini, warga akan ramai-ramai mengunjungi setiap rumah dengan cara berlari atau berjalan cepat.

Biasanya massa akan menyisir rumah yang terletak di sekitar area masjid raya. Keunikan dari tradisi ini adalah anak-anak akan melakukan Nyembah Belari atau tidak masuk ke rumah warga.

ADVERTISEMENT

Mereka hanya berdiri di teras rumah dan menadahkan tangan untuk menunggu pemberian pernak-pernik dari tuan rumah. Anak-anak membawa kantong plastik untuk menampungnya.

2. Grebeg Syawal

Grebeg Syawal adalah tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan sebagai pertanda bulan suci Ramadan telah usai. Tradisi ini biasanya dilaksanakan oleh Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Bentuk kegiatan dari Grebeg Syawal adalah bersedekah makanan ringga hingga hasil bumi. Upacara Grebeg Syawal ini dilakukan pada satu hari setelah Idul Fitri.

Pihak Karaton akan membuat dua buah gunungan besar yang dinamakan gunungan Estri (bermakna perempuan) dan gunungan Jaler (bermakna laki-laki). Selain dua gunungan makanan, ada juga sesaji lainnya.

Gunungan dan sesaji akan diarak oleh prajurit Karaton menuju Masjid Agung Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Setelah sampai di masjid, gunungan dan sesaji akan didoakan terlebih dahulu.

Baru setelah itu, makanan-makanan akan dibagikan kepada masyarakat. Makna dari tradisi ini adalah ucapan syukur setelah Lebaran tiba dan memohon berkah serta keselamatan untuk warga.

3. Lebaran Ketupat

Lebaran Ketupat adalah perayaan setelah melakukan puasa enam hari di awal bulan Syawal. Pada hari ke-8 Syawal, masyarakat di Jawa akan merayakannya dengan Lebaran Ketupat.

Mereka berkumpul di masjid atau lapangan untuk sama-sama memakan ketupat disertai lauk pauknya seperti opor, rendang, dan lain-lain. Makna Lebaran Ketupat adalah untuk saling memaafkan dan mensucikan diri setelah Hari Raya Idul Fitri.

4. Baraan

Pernah mendengar istilah satu ini? Baraan adalah tradisi perayaan Idul Fitri di masyarakat daerah Bengkalis, Riau.

Tradisi Baraan merupakan kegiatan mengunjungi tetangga secara ramai-ramai saat awal bulan Syawal. Baraan memiliki beragam jenis kegiatan mulai dari Baraan RT, RW, kantor, desa, organisasi, dan lainnya.

Selama perayaan ini, masyarakat di daerah Bengkalis mendapat giliran dikunjungi. Oleh karena itu, setiap warga akan menyiapkan hidangan seperti ketupat, opor ayam, kue, dan lainnya.

5. Tari Topeng Muaro Jambi

Perayaan Hari Idul Fitri di daerah Jambi tiap tahunnya dimeriahkan oleh tradisi Tari Topeng Muaro Jambi. Anak-anak muda di daerah tersebut akan membawakan tarian seraya menggunakan topeng yang dicat dengan berbagai warna.

Tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Berdasarkan hasil penelitian, Tari Topeng Muaro Jambi zaman dahulu lebih sederhana dibandingkan saat ini.

Pada masa penjajahan, tarian para penari memanfaatkan labu sebagai topeng. Makna dari tradisi ini adalah menjaga kesakralan lebaran serta momen untuk warga berkumpul dan saling memaafkan.

Nah, itulah beberapa tradisi unik Lebaran yang hanya ada di Indonesia. Apa tradisi yang ada di daerahmu?




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads