.webp)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memuji Aceh Ramadhan Festival 2024 (ARfest24) yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Di kegiatan itu, Sandiaga melihat banyak tradisi budaya yang menjadi daya tarik wisatawan.
Sandi resmi menutup event yang telah berlangsung sejak lima hari lalu di kompleks Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Senin (1/4/2024). Saat menuju lokasi penutupan, Sandi sempat melihat grup dalail khairat dari setiap kecamatan di Banda Aceh serta mencoba permainan rakyat.
Sandiaga juga menyapa koki kanji rumbi yang memasak kuliner khas Aceh itu di pekarangan masjid Baiturrahman. Sandi menutup event itu didampingi Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal serta sejumlah pejabat terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Acaranya seru banget dan menurut saya banyak sekali tradisi budaya dari hikayat sampai dalail khairat," kata Sandiaga kepada wartawan.
Menurutnya, salah satu pemikat Aceh Ramadhan Festival kali ini yakni adanya kanji rumbi yang dimasak dalam belanga besar. Kanji ini menjadi salah satu menu berbuka puasa di Serambi Mekkah.
Selain itu, penyajian kanji juga disebut berbeda di setiap kecamatan. Sandiaga menjelaskan, ada kanji yang memakai santan namun ada juga yang tidak memakai sayur.
"Ini menunjukkan bahwa keberagaman Indonesia khususnya di Aceh ini justru menjadi keunikan dan daya tarik wisatawan," jelas Sandiaga.
Menurut Sandiaga, Aceh Ramadhan Festival telah empat kali berturut-turut masuk dalam KEN. Dia berharap, kegiatan itu dapat membawa keberkahan bagi masyarakat.
"Di bulan Ramadan ini disaat ekonomi masyarakat banyak mengalami tantangan, Aceh tadi saya dilaporkan pak PJ bahwa harga ekonomi masyarakat terkendali di sini. Ada beberapa harapan agar UMKM bisa diberdayakan melalui event-event seperti ini sehingga penjualannya meningkat," jelas Sandiaga.
Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah berharap ARFest24 dapat kembali masuk Top 10 KEN 2025. Dia juga berharap event tersebut dapat mengangkat kebudayaan lokal seperti tradisi kuliner khas Ramadan, seni dan budaya Islam, serta keragaman budaya di dalam masyarakat Aceh.
"Sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin merasakan atmosfer Ramadhan di Aceh. Saya berharap semangat Ramadan akan terus membawa berkah bagi kita semua, serta menginspirasi kita untuk menjaga kebersamaan, kedamaian, dan kemajuan di Aceh, khususnya dalam upaya melestarikan sejarah atau tradisi dan memajukan pariwisata," jelas Bustam.
(agse/nkm)
