Keistimewaan 10 Hari Terakhir Ramadan, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Keistimewaan 10 Hari Terakhir Ramadan, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Aisyah Luthfi - detikSumut
Senin, 01 Apr 2024 18:30 WIB
Praying muslim and mosque at night sky hilal half moon
Foto: Ilustrasi. (Getty Images/iStockphoto/oxinoxi)
Medan -

Saat ini umat Islam telah memasuki 10 hari terakhir Ramadan 1445 H. Fase 10 hari terakhir ini bisa disebut sebagai puncak ibadah kita di bulan suci ini. Ada keistimewaan yang luar biasa di penghujung Ramadan ini.

Dihimpun dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Ustaz Adi Hidayat menerangkan salah satu alasan mengapa 10 hari terakhir dianggap sangat istimewa. Beliau mengutip hadist riwayat Imam Al-Bukhori yang sanadnya tersambung langsung kepada Sayyidah Aisyah RA.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: - كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." Muttafaqun 'alaih. (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Tafsir ulama terutama pakar hadist tentang 3 kebiasaan Rasulullah SAW berdasarkan hadist diatas menyimpulkan ada yang istimewa di 10 malam terakhir Ramadan. Berikut penjelasannya.

ADVERTISEMENT

Makna Mengencangkan Sarungnya

Ada 2 hal yang tergambar dari kata-kata 'mengencangkan sarung'. Pertama, mengencangkan sarung merupakan satu kinayah (ungkapan yang samar) dalam bahasa Arab untuk menunjukkan menepikan hubungan biologis dengan sang istri ditepikan untuk mengajarkan yang istimewa tersebut. Kedua, makna mengencangkan sarung berkaitan dengan peningkatan ibadah yang lebih dari sebelum-sebelumnya.

Maka dapat disimpulkan, Rasulullah SAW ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya mendekatkan diri kepada Allah SWT pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Makna Menghidupkan Malamnya

Malam dihidupkan penerangannya dapat disimpulkan dengan meningkatkan ibadah salat malam. Hal ini sama dengan menghidupkan malam dengan berbagai ibadah, bisa membaca Al-qur'an dan salat malam.

Makna Membangunkan Keluarganya

Para pakar menafsirkan bahwa membangunkan keluarganya artinya Rasulullah SAW menginginkan tidak hanya dirinya yang menjadi pribadi yang saleh tapi juga keluarganya. Keluarganya diarahkan untuk meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadan.

Keistimewaan 10 Hari Terakhir

Kebiasaan yang Rasulullah contohkan secara langsung berdasarkan hadist di atas menunjukkan adanya hal yang sangat istimewa pada 10 malam terakhir Ramadan. Beberapa ulama menyebutkan keistimewaanya adalah adanya peluang besar untuk mendapatkan Malam Lailatul Qadar.

Malam-malam pada 10 hari terakhir Ramadan akan menjadi anugerah tak terkira bila seseorang beribadah dan mendapatkan malam Lailatul Qadar. Semua yang dikerjakan akan dilipatgandakan dan disebut sebagai 'malam yang lebih baik dari 1000 bulan'. Artinya saat seseorang beribadah satu huruf saja pada malam tersebut akan setara dengan beribadah kurang lebih 84 tahun.

Maka, beribadah pada 10 malam terakhir Ramadan berpeluang besar membebaskan kita dari ancaman dan jeratan neraka.

Artikel ini ditulis Aisyah Luthfi, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.




(mjy/mjy)


Hide Ads