Makan Gorengan Tak Disarankan saat Berbuka Puasa, Begini Alasannya

Makan Gorengan Tak Disarankan saat Berbuka Puasa, Begini Alasannya

Tim detikHealth - detikSumut
Sabtu, 30 Mar 2024 06:30 WIB
Gorengan, the popular and traditional Javanese side dish of food deep-fried in batter; a typical dish served in Nasi Kucing fare. This fritter dish consists of mixed vegetable fritters on the left and tempeh fritters on the right. Fritters are served with small green chili peppers. The dish is served on a woven bamboo plate lined with banana leaf. It is placed on a wooden table lined with recycled brown paper. In the background is a Javanese batik curtain.
Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008
Jakarta -

Berbuka puasa dengan gorengan sering digemari oleh sejumlah orang. Sebelum makan makanan berat, mereka awalnya makan gorengan seperti bakwan hingga risol.

Akan tetapi, pakar gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet, AN, APD, tidak menyarankan terlalu sering berbuka puasa dengan gorengan. Karena, komposisi gorengan dominan dengan lemak tidak sehat.

"Gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka puasa, karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat," kata Dietisien FKKMK UGM itu melalui keterangan tertulis dikutip dari laman UGM, dilansir dari detikHealth.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tony menjelaskan gorengan mengandung lemak tidak sehat karena biasanya diolah memakai minyak yang sudah dipakai berulang kali. Itu menjadikan minyak sebagai sumber kolesterol yang tak ideal untuk digunakan.

Selain itu, gorengan juga tersusun dari karbohidrat sederhana. Karbohidrat jenis ini sifatnya cepat dibakar dan dicerna tubuh. Kondisi itu menjadikan kadar gula darah di dalam tubuh menjadi cepat turun, sehingga membuat cepat lapar lagi.

ADVERTISEMENT

"Kan jarang yang ada gorengan yang 1-2 kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol," jelas Tony.

Untuk itu, Tony merekomendasikan menu berbuka puasa dengan jenis karbohidrat yang kompleks. Sebab, itu bakal lebih lambat dicerna tubuh dan membuat rasa kenyang lebih lama.

Sebagai contoh, jenis karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa adalah buah-buahan.




(dhm/dhm)


Hide Ads