Memasuki masa pekan suci 2024, detikers bisa melihat elemen warna yang dipakai dalam ibadah Gereja Katolik. Lantas apa saja warna-warna liturgi dalam gereja katolik?
Misalnya saat perayaan Ekaristi berlangsung, ada warna-warna liturgi yang identik dan disesuaikan dengan momen gereja. Mulai dari kain pada altar, warna jubah misdinar (putra-putri altar), serta jubah atau kasula yang dipakai oleh Pastor.
Warna-warna Liturgi Katolik ini memiliki arti serta waktu dalam penggunaannya. Untuk itu, marilah kita lihat penjelasannya berikut ini. Scroll sampai akhir ya detikers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warna-warna Liturgi Katolik
Dilansir dari laman St Mikael Kranji, ini dia penjelasan tentang warna-warna liturgi Katolik dalam ibadah dan perayaan Gereja:
1. Warna Merah
Warna Merah jadi salah satu warna yang identik dipakai oleh umat Kristiani dan dipakai dalam acara penting. Dikenal sebagai warna api kasih dan darah Kristus, makna merah dipakai untuk peringatan akan kesengsaraan. Juga simbol kasih, pengorbanan, dan kebajikan dalam kehidupan
Bertepatan dengan pekan suci, warna merah dipakai saat perayaan Minggu Palma dan Jumat, Agung. Kemudian saat perayaan minggu pentakosta, perayaan para rasul dan pengarang injil, perayaan para martir, dan perayaan dengan relikui suci.
2. Warna Putih
Dengan makna sukacita, kemurnian, kemuliaan, dan kesucian bagi umat yang merayakan. Dari warna ini umat Kristiani diingatkan tentang peristiwa gembira dan kesucian para orang kudus
Untuk warna putih biasanya dipakai dalam ibadat harian serta misa Paskah serta Natal. Selanjutnya dalam pesta perayaan Santa Maria, para malaikat, para kudus yang bukan martir, dan perayaan semua orang kudus serta santo dan santa.
3. Warna Hijau
Warna hijau memiliki makna harapan, kesuburan, dan keabadian kasih. Hijau juga melambangkan kebangkitan sebagai dasar iman oleh umat Kristiani serta kepedulian terhadap lingkungan.
Penggunaan warna liturgi hijau umumnya dalam ibadah harian dan misa mingguan. Misalnya sebelum dimulainya masa prapaskah dan di antara musim-musim liturgi utama layaknya Natal.
4. Warna Ungu
Memiliki makna pertobatan, kerendahan hati, serta berhati-hati. Ungu sebagai bentuk masa persiapan dalam menyambut kedatangan Kristus.
Warna liturgi tersebut digunakan saat Masa Adven dan Prapaskah, juga dalam ibadat harian dan misa arwah. Selain itu warna ungu juga dipakai dalam perayaan semua orang kudus.
5. Warna Merah Muda
Identik dengan tanda cinta kasih serta sukacita, merah muda sebagai warna yang tenang dan hangat.
Jika sudah biasa melihat warnanya, akan dipakai saat minggu Gaudete (Minggu Adven III). Kemudian pada minggu Letare (Minggu Prapaskah IV).
6. Warna Hitam
Warna ini jarang dijumpai saat perayaan, karena dikenal sebagai warna berkabung. Memiliki makna duka pengenangan dan kematian. Umumnya juga digunakan untuk Misa Requiem atau misa arwah.
Sekian pengenalan terkait warna-warna liturgi Katolik serta arti dan waktu penggunaannya dalam ibadah. Di masa ini, marilah kita mengenang akan kebaikan kasihNya sepanjang waktu. Semoga bermanfaat detikers!
Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Christina Hotmaria Simanjuntak, Mahasiswa Peserta Magang Merdeka di detikcom.
(afb/afb)