Lebih Pilih Bayar Administrasi daripada Antre, ATM Tak Takut Tertelan

Lebih Pilih Bayar Administrasi daripada Antre, ATM Tak Takut Tertelan

Andika Syahputra - detikSumut
Selasa, 26 Mar 2024 09:18 WIB
Heppy Suryadi Sembiring (Andika Syahputra/detikcom)
Foto: Heppy Suryadi Sembiring (Andika Syahputra/detikcom)
Deli Serdang -

Jelang azan Zuhur Agen BRILink Adinda Ponsel di Jalan Besar Namorambe Pasar 4, Kabupaten Deli Serdang, pada Rabu 20 Maret 2024, ramai dikunjungi orang. Mereka ada yang membeli paket internet dan juga bertransaksi perbankan.

Meski ATM dan kantor cabang BRI hanya berjarak lima menit, Agen BRILink Adinda Ponsel tetap ramai. Siang itu salah satu nasabah yang datang ke Adinda Ponsel adalah Wati.

Wati punya alasan lebih memilih bertransaksi melalui Agen BRILink dari pada harus ke bank atau ATM. Di kantor cabang BRI dia harus rela antre ketika bertransaksi, dan di ATM ada kekhawatiran ATM nya tertelan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum rutin bertransaksi di agen, Wati yang juga tinggal di kawasan Deli Tua, kerap bertransaksi di ATM dan kantor cabang BRI. Pernah suatu ketika ATM miliknya tertelan.

Kondisi tersebut membuatnya panik karena pada saat itu dia harus mengirimkan uang ke salah satu rekanan usahanya.

ADVERTISEMENT

"ATM nggak jauh dari sini, di Komplek Merci ada. Saya lewati tadi sebelum ke sini," katanya ketika ditanya alasan bertransaksi di Adinda Ponsel.

Saat itu dia ingin mengirimkan uang Rp 1 juta ke rekannya. Setibanya di Adinda Ponsel, Wati mengeluarkan uang pecahan Rp 50 ribu 20 lembar, ada juga uang pecahan Rp 5 ribu juga dikeluarkannya dari dompet.

"Daripada antre, lebih cepat begini transaksinya. Bayar cuma Rp 5 ribu," tuturnya.

"Dulu pernah mau transfer uang yang ada di rekening, saya datang ke ATM. Baru dimasukkan kartu ATM nya langsung tertelan. Jadi saya tidak bisa transaksi," lanjutnya.

Keinginan Wati untuk mentransferkan uangnya pun langsung diproses. Tanpa butuh waktu lama, transfer pun berhasil dilakukan.

Adinda Ponsel dimiliki oleh Heppy Suryadi Sembiring. Sejak 2016 dia sudah tercatat menjadi Agen BRILink.

Selain Agen BRILink, Suryadi juga menjual aksesoris ponsel dan paket internet. Usaha tersebut sudah dirintis dia sejak 2007.

Menjual paket internet dan jadi Agen BRILink cukup memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi sejak tahun lalu dia dirumahkan oleh pabrik sarung tangan tempat dia bekerja.

"Saya sudah setahun dirumahkan. Walau dirumahkan saya tetap dapat gaji hanya setengah sekitar Rp 1,7 juta per bulan. Makan gaji buta," katanya.

Suryadi bercerita dia memiliki beberapa langganan yang bertransaksi dalam nominal yang tidak sedikit. Dia punya modal melayani transaksi dalam jumlah besar setelah mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke BRI.

Sudah dua kali dia mengajukan KUR ke BRI dengan nilai masing-masing Rp 500 juta. Pertama, uang KUR dipakai untuk membangun kios. KUR kedua yang memakai nama istrinya dipakai untuk perputaran transaksi BRILInk.

"KUR Rp 500 juta atas nama istri disimpan untuk modal melayani transaksi besar di Agen BRILink," katanya.

Sejak adanya modal Suryadi tidak khawatir melayani nasabah bertransaksi hingga Rp 100 juta. Untuk biaya administrasi dari transaksi besar dia tidak terlalu mau ambil untung banyak.

"Sekarang Rp 30 juta, aku minta Rp 30 ribu. Kalau Rp 100 juta minta Rp 100 ribu. Kata mereka (nasabah) itu murah, makanya dari jauh-jauh mereka datang, ada yang dari Tanjungmorawa," jelasnya.

Berdasarkan cerita pelanggannya itu, tidak semua Agen BRILink di pinggir jalan bisa melayani transaksi nominal besar. Karena alasan itu nasabah tersebut rela datang jauh-jauh ke tempatnya

"Kata mereka kalau di pinggir jalan nggak ada yang bisa transaksi besar Rp 100 juta," bilangnya.

Suryadi juga pernah mendengar curhatan langsung dari nasabah. Ketika itu nasabahnya baru menjadi korban penipuan di ATM.

"Kalau ada ATM BRI dekat, orang sering nyangkut, kartu tertelan, kalau cerita orang ada juga penipuan. Pernah ada orang datang nangis cerita dia tertipu di ATM, emak-emak pula. Jadi karena nggak mau repot jadi datang ke sini," tutur dia.

"Di bank orang antre, parkir, udah ngantri, pas pula anak sekolah ambil beasiswa dari pemerintah, gaji pensiunan pegawai kan antre itu, lebih bagus ke agen dia," tutup Suryadi.

BRI mencatat hingga akhir Oktober 2023 jumlah agen BRILink mencapai 710 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia. Keberadaan agen ini memudahkan masyarakat melakukan transaksi keuangan tanpa harus ke bank atau ATM.

"BRI berkomitmen untuk memberikan layanan yang optimal kepada Nasabah melalui berbagai jaringan baik berupa jaringan fisik konvensional (Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, BRI Unit, dan lainnya), jaringan elektronik (ATM, CRM, EDC), digital dengan super apps BRImo, termasuk jaringan AgenBRILink yang prima hingga complaint handling Nasabah yang optimal," kata Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto dalam keterangan tertulis.




(astj/astj)


Hide Ads