Posisi hilal untuk awal Ramadan sulit diamati di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU menyebut posisi hilal di bawah 1 derajat sore ini.
"Data hilal untuk nanti sore itu teramat rendah tidak sampai satu derajat yaitu nol koma sekian sehingga memang betapapun cuaca sangat cerah ketinggian hilal setinggi itu diprediksi akan sangat sulit atau bahkan mungkin teramati hilal," ungkap Kepala OIF Sumut Arwin Juli Butar-butar kepada detikSumut, Minggu (10/3/2024).
Arwin menyebutkan bahwa sulitnya teramati hilal di Kota Medan lantaran kondisi cuaca yang mendung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi matahari atau persisnya keadaan cuaca hari ini sedikit tidak bersahabat agak mendung berawan sehingga ini menyulitkan. Tapi ini semua tidak terlalu berpengaruh sebab secara astronomis data hilal nanti sore untuk awal Ramadan itu teramat rendah," ujarnya.
Lanjutnya, Arwin menyebutkan jika potensi untuk kenaikan posisi hilal sulit untuk terjadi untuk di Kota Medan pada sore ini.
"Tetapi untuk sore itu jarak bulan dan bulan teramat dekat sehingga menyebabkan peluang keterlihatan hilal itu sangat sulit karena posisinya hanya nol sekian derajat. Jadi peluang keterlihatannya itu sangat tipis atau bahkan tak terlihat," tutur Arwin.
Melihat posisi hilal sore ini, Arwin menyebutkan bahwa Muhammadiyah sudah dapat melaksanakan ibadah puasa pada Senin (11/3/2024) besok sementara pelaksanaan puasa bagi pemerintah diprediksi dilaksanakan pada Selasa mendatang.
"Perbedaan ini sudah bisa dipastikan karena Muhammadiyah menggunakan Wujudul Hilal artinya yang penting ketinggian hilalnya itu sudah positif atau nol koma sekian sehingga pemerintah itu minimal tiga derajat. Sedangkan sore ini ketinggian nol koma sekian yang bagi Muhammadiyah itu sudah masuk (Ramadan) tapi bagi pemerintah itu belum masuk," kata Arwin.
"Itu artinya Muhammadiyah malam ini sudah masuk satu Ramadan tapi kalau pemerintah malam ini belum, malam ini masih terhitung 30 Syaban," pungkasnya.
(dhm/dhm)