Dampak banjir yang menggenangi gedung DPRD Solok Selatan, Minggu (3/3) mengakibatkan gedung yang berada di Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Sumatera Barat itu, sampai saat ini belum bisa digunakan. Sejumlah agenda rapat komisi di DPRD Solok Selatan yang diagendakan hari ini pun terpaksa ditunda.
"Untuk saat ini aktifitas di sana ditiadakan. Beberapa rapat komisi yang direncanakan hari ini juga ditunda. Karena Gedung masih belum bisa digunakan akibat banjir yang menggenangi gedung, itu" kata Sekretaris DPRD Solok Selatan, Delvi pada detikSumut, Senin (4/3/2024).
Delvi menyebut Gedung DPRD Solok Selatan baru dapat digunakan dua hari ke depan. Akibat tergenang banjir, lumpur tebal masuk ke beberapa ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saat ini staf sekretariat masih fokus merapikan dan membersihkan ruangan. Sementara untuk gedung kami perkirakan dua hari ke depan sudah bisa digunakan dan aktivitas kembali normal,"ungkapnya.
Sementara dampak kerusakan inventaris akibat banjir diperkirakan Delvi mencapai Rp 400 juta. Kerusakan itu meliputi arsip dokumen, meja, kursi rapat, komputer, karpet, dan perabotan dalam ruangan.
"Perkiraan kami kerugian mencapai Rp 400 juta. Karena banyak inventaris yang tidak bisa digunakan kembali," jelasnya.
Terkait kerusakan itu, Delvi mengaku pihaknya akan menginventarisasi kembali barang tersebut. Inventarisasi itu akan dilaporkan pada pimpinan DPRD Solok Selatan untuk diganti.
"Untuk penggantian barang setelah kami lakukan inventarisasi dulu. Setelah itu baru kami laporkan pada pimpinan. Karena untuk penggantian barang rusak sesuai alokasi anggaran DPA. Karena kerugian akibat kerusakan mencapai ratusan juta," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir disertai lumpur menggenangi Gedung DPRD Solok Selatan pada Minggu kemarin. Dampak banjir tersebut mengakibatkan banyaknya kerusakan inventaris dalam Gedung tersebut.
Sementara asal lumpur yang terbawa banjir diduga berasal dari tanah yang berada di sebelah Gedung DPRD Solok. Diketahui beberapa bagian kantor DPRD Solok Selatan masih dipenuhi tebing dan jalan yang masih berbentuk tanah.
(nkm/nkm)