Warga Pasaman Ditemukan Tewas Tubuh Tak Utuh di Sungai, Diduga Diterkam Buaya

Seorang warga Nagari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, bernama Ansar (35) ditemukan tewas dengan tangan dan kaki sebelah kanannya putus. Korban diduga diterkam buaya karena sebelumnya dilaporkan hilang saat mencari lokan di sungai.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pasaman Barat, korban sudah dilaporkan hilang sejak Jumat (1/3) kemarin. Saat itu korban tengah mencari lokan di Sungai Batang Air Bangis, Jorong Pasar Pokan, Pasaman Barat.

"Benar ada satu warga Pasar 4, Jorong Pasar Pokan, ditemukan tewas dengan kondisi badan tidak utuh (tangan kaki hilang) saat mencari lokan Sungai Batang Air Bangis. Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak kemarin," kata Afrizal, Sabtu (2/3/2024).

Korban diduga kuat diterkam buaya, karena Sungai Batang Air Bangis banyak dihuni buaya muara. Sementara korban ditemukan 500 meter dari tempat awal diduga hilang.

"Memang sebagian aliran sungai di Pasaman Barat banyak dihuni hewan predator seperti buaya. Sementara tempat dia hilang juga dilaporkan seperti itu. Sedangkan korban ditemukan 500 meter dari lokasi dilaporkan hilang sebelum," ungkapnya.

Korban pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan yang melintasi lokasi tersebut. Usai ditemukan korban langsung di bawa tim gabungan ke Puskesmas Air Bangis, sebelum diserahkan kembali pada pihak keluarga untuk disemayamkan.

"Korban ditemukan oleh nelayan yang melintasi lokasi tersebut tadi pagi sekira pukul 09.00 WIB. Sebelumnya korban dilaporkan hilang sejak kemarin siang. Untuk jasad korban sempat dibawa ke Puskesmas sebelum diserahkan kembali pada pihak keluarga," katanya.

Terkait buaya memangsa korban, Afrizal menyebut warga tidak menemukan keberadaannya. Sementara pencarian juga tidak dilakukan.

Ke depan Afrizal meminta masyarakat yang pencari lokan dan ikan untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di sungai. Menurutnya idealnya mencari lokan atau ikan harus dilakukan lebih dari satu orang.

"Kita berharap masyarakat meningkat kewaspadaannya saat memasuki aliran Sungai. Karena di Pasaman Barat masih sangat banyak hewan predator seperti buaya. Sementara saat mencari lokan atau ikan jangan pergi sendiri, harus ada teman yang menemani agar kejadian seperti bisa diatasi," tutupnya.