Warga Resah Akses Terganggu gegara Gang Ditembok Sekolah Swasta di Medan

Warga Resah Akses Terganggu gegara Gang Ditembok Sekolah Swasta di Medan

Nizar Aldi - detikSumut
Sabtu, 02 Mar 2024 14:30 WIB
Gang Abadi diduga ditembok pihak sekolah Global Prima di Medan (Foto: Nizar Aldi/detikSumut)
Gang Abadi ditembok pihak sekolah Global Prima di Medan (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Warga di Lingkungan I, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan resah karena akses ke rumah mereka terganggu usai Gang Abadi ditembok oleh pihak sekolah. Gang Abadi itu diduga ditutup oleh pihak Sekolah Swasta Global Prima National Plus School.

Pantauan detikSumut di lokasi, Sabtu (2/3/2024), tembok tersebut berada di bagian belakang gedung sekolah. Terlihat gang itu ditembok menggunakan batu bata dengan ketinggian 3-4 meter.

Gedung sekolah Global Prima sendiri berada di dua sisi Gang Abadi. Pihak sekolah terlihat membuat jembatan penghubung dua gedung tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu warga sekitar bernama Romino Ismail (27) mengatakan tembok itu berdiri dalam 3 hari terakhir. Gang Abadi yang ditembok itu sepengetahuan warga di sekitar merupakan gang umum milik Pemkot Medan.

"Ini ditembok udah 3 hari ini lah. (Gang Abadi) ini untuk umum, sebelum saya lahir udah ada gang ini memang. Ini gang kota kemarin ada plang nya tapi sekarang nggak tahu lagi dimana," kata Romino Ismail saat ditemui di lokasi.

ADVERTISEMENT

Sekolah Global Prima sendiri disebut baru resmi berdiri 2009 silam. Awal pembangunan sekolah itu disebut sejak 2006.

Pihak sekolah Global Prima disebut melakukan penembokan setelah rumah di sisi gang yang ada di belakang dibeli oleh pihak sekolah dari warga. Sejak itu gang tersebut mulai ditembok.

"Yang saya tahu setelah ada penjualan rumah sebelah kanan ini, di situ udah mulai ditutup," ucapnya.

Romino mengaku perwakilan sekolah ada yang menemui warga dan menyebutkan jika gang itu telah dibeli sehingga mereka tembok. Namun perwakilan tersebut tidak menunjukkan bukti pembelian dan dibeli dari siapa.

"Kalau bertanya ke pihak sekolah nggak ada, tapi perwakilan pihak sekolah datang dan bilang kalau masalah penembokan ini karena sudah dibeli sama pihak Global Prima, saat ditanya suratnya pun mereka nggak ada ngasih," ujarnya.

Mewakili warga, Romino berharap agar tembok tersebut dibuka lagi. Sehingga warga tidak perlu memutar jauh untuk keluar dari permukiman padat penduduk itu.

"Harapannya ya tembok ini dibuka kembali lah, kalau bisa dibuat seperti gerbang aja seperti sedia kala, kalau mau ditutup yaa di jam-jam tertentu nggak ada masalah," bebernya.

Keberadaan Gang Abadi sendiri dinilai penting bagi akses warga sekitar untuk menuju Jalan Brigjend Katamso yang ada di bagian depan. Selain warga sekitar, gang itu juga dipakai oleh wali murid hingga guru sekolah Global Prima sebagai akses menuju sekolah.

Menurut warga lain bernama Salim, keberadaan Gang Abadi sangat penting ketika ada peristiwa di permukiman tersebut. Sebab hanya Gang Abadi yang bisa masuk mobil ambulans atau pemadam kebakaran jika dari Jalan Brigjend Katamso.

"Gang ini penting lah, maaf-maaf nya ya kalau ada yang sakit atau kebakaran, hanya gang ini yang bisa masuk ambulans atau mobil kebakaran," sebut Salim.

Sedangkan menurut warga yang menjual tanahnya ke sekolah Global Prima sebelum ditembok, Mamak atau Bu Idar, membenarkan jika dia menjual tanahnya berukuran 16x17 meter. Namun dia membantah jika tanah yang dia jual termasuk Gang Abadi.

"Tanah yang kita jual yang ini (sambil menunjukkan denah di salinan sertifikat tanah yang dijualnya) 16x17 (meter), ini Gang Abadi nya, ini lah tanah kita yang kita jual, paling belakang," jelas Bu Idar.

Saat didatangi ke sekolah Global Prima, tidak ada pihak sekolah yang bisa memberikan keterangan. Sebab, berdasarkan informasi dari satpam sekolah itu, ada kegiatan di luar sekolah dan meminta agar datang kembali pada Senin (4/3).

"Saya sudah hubungi pihak sekolah, katanya Senin aja datang kembali ke sini," kata Satpam bernama Iwan.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads