Menjalankan ibadah sholat fardhu merupakan kewajiban setiap umat islam yang telah baligh. Selain ibadah sholat fardhu, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunah sebelum dan sesudah sholat fardhu.
Sholat qobliyah subuh atau sholat sunah sebelum subuh merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan. Dihimpun dari laman NU Online, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat sebelum subuh tersebut. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Diriwayatkan dari Sayyidah 'Aisyah radliyallahu 'anha, beliau berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam belum pernah dalam melakukan shalat sunnah lebih diperhatikan dari dua rakaat fajar." (HR. Bukhari)
Tata cara sholat qobliyah subuh pada dasarnya sama dengan sholat sunnah dua rakaat yang lain. Karena sangat dianjurkan, yuk simak penjelasan tentang tata cara sholat qobliyah subuh, keutamaan, dan doanya berikut!
Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh
Dilansir dari kanal YouTube resmi Nu Online, berikut tata cara sholat qobliyah subuh:
1. Niat
Seperti sholat lainnya, ada niat yang harus dilafalkan saat mengerjakan sholat qobliyah subuh. Berikut lafalnya.
أُصَلِّى سُنَّةَ قَبْلِيَةً الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya: Aku sengaja melaksanakan sembahyang sunnah subuh dua rakaat karena Allah Ta'ala.
2. Tabiratul ikhram
3. Membaca Surah Al-Fatihah
4. Membaca salah satu surah dalam Al-qur'an
5. Melakukan Rukuk
6. Melakukan I'tidal (bangkit dari rukuk)
7. Sujud pertama
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud kedua pada rakaat pertama
10. Berdiri kembali dan mengulang urutan dari membaca Surah Al-Fatihah hingga Sujud kedua
11. Duduk Tasyahud
12. Mengucapkan salam, kemudian menoleh ke kanan kemudian ke kiri
Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh
1. Lebih Baik Dari Dunia dan Seisinya
Salah satu keutamaan dari sholat qobliyah subuh adalah kebaikan dari sholat sunnah ini lebih baik dari dunia dan isinya. Keutamaan ini sesuai dengan hadist dari Muslim dan Tirmidzi, berikut artinya.
"Aisyah RA meriwayatkan dari Rasulullah SAW, beliau bersabda 'dua raka'at sunnah fajar (qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.' (HR. Muslim dan Tirmidzi).
2. Mengikuti Teladan Rasul
Rasulullah SAW memberi teladan kepada umatnya untuk melaksanakan kebiasaannya mengerjakan sholat qobliyah Subuh. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits shahih dari Bukhari dan Muslim, berikut artinya.
"Rasulullah SAW dulu diam di antara adzan muadzin hingga sholat subuh. Sebelum sholat subuh dimulai, Rasul akan mendahului dengan 2 rakaat ringan." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Waktu Para Malaikat Turun
Subuh merupakan waktu saat para malaikat turun dari langit. Mereka mencatat segala amalan manusia saat waktu subuh tiba. Jadi, dengan melaksanakan sholat qobliyah Subuh, akan disaksikan dan dicatat amalnya oleh malaikat. Malaikat yang menyaksikannya akan ikut mendoakan hamba-Nya agar mendapat keberkahan.
4. Diharamkan Disentuh Api Neraka
Muslim yang rutin melaksanakan sholat qobliyah subuh akan diharamkan tubuhnya disentuh api neraka. Mereka akan ditempatkan di surga yang berisi bidadari. Ibnu Umar Radhiallaahu anhu berkata,
"bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda 'Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar.'"(HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan).
Doa Setelah Sholat Qobliyah Subuh
Berdasarkan dalil hadits riwayat Ibnu Sinni dan Al-Hakim, berikut ini lafal dzikir yang dibaca setelah selesai mengerjakan shalat sunnah sebelum subuh:
AllaaHumma rabba jibriila wa israafiila wa miikaa-iila wa muhammadin nabiyyi shallallaaHu 'alaiHi wa sallama a'uudzubika minan naar (3 kali)
Artinya: "Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan Tuhannya junjungan kami Muhammad SAW. Selamatkanlah kami dari neraka". (3 kali)
Dilansir dari laman NU Online, setelah melakukan sholat qobliyah subuh, dianjurkan membaca doa, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Adapun doa yang dibaca Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِي وَتَلُمُّ بِهَا شَعَثِي وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِي وَتُصْلِحُ بِهَا دِينِي وَتَحْفَظُ بِهَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدَيْ وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِي وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوءٍ اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيمَانًا صَادِقًا وَيَقِينًا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ عِنْدَ اللِّقَاءِ وَمَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ
"Ya Allah. Aku meminta pada-Mu kerahmatan di sisi-Mu yang dapat menunjukkan hatiku, mengumpulkan yang terserak dariku, memperbaiki apa yang kusut padaku mengembalikan padaku kesenanganku, memperbaiki agamaku, menjaga batinku (dari sifat-sifat buruk), mengangkat lahiriahku (dengan amal baik), mensucikan amalku, memutihkan wajahku, mengilhamkan petunjuk padaku, dan menjagaku dari segala kejelekan. Ya Allah berikanlah padaku iman yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekafiran dan Rahmat yang dengannya Aku memperoleh kemuliaan-Mu di dunia dan di akhirat. Ya Allah Aku memohon pada-Mu sebuah keberuntungan ketika perjumpaan (dengan-Mu), derajat para syuhada', kehidupan orang-orang yang bahagia, pertolongan atas musuh dan berdampingan dengan para nabi (di surga)."
اللهم إِنِّيْ أُنْزِلُ حَاجَتِيْ وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِيْ وَقَلَّتْ حِيْلَتِيْ وَقَصُرَ أَهْلِيْ وَافْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الْأُمُوْرِ وَيَا شَافِيَ الصُّدُوْرِ كَمَا تُجِيْرَ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تُجِيْرَنِيْ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُوْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقبُوْرِ اللَّهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْيِي وَضَعُفَ مِنْهُ أمَلِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ نيتي وأُمْنِيَّتِي مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ أَوْ خَيْرًا أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيهِ وَأَسْأَلُكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مَهْتَدِينَ غَيْرَ ضَالِّينَ وَلا مُضِلِّينَ حَرْبًا لأَعْدَائِكَ وَسِلْمًا لأَوْلِيَائِكَ نُحِبُّ بِحُبِّكَ من أطاعك مِنْ خَلْقِكَ
"Ya Allah, sesungguhnya Aku menyerahkan hajatku (kepada-Mu), meskipun lemah pendapatku, sedikit tipu dayaku, pendek kemampuanku, dan perlunya aku akan rahmat-Mu, maka Aku mohon wahai Sang pemutus segala perkara, penyembuh segala dada (hati), sebagaimana Engkau menjauhkan di antara lautan, agar Engkau juga menjauhkanku dari azab neraka Sa'ir, juga dari seruan kecelakaan dan fitnah kubur.
Ya Allah apapun yang pikiranku pendek darinya, angan-anganku lemah darinya, serta niat dan cita-citaku tak sampai padanya daripada segala kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada salah seorang dari hamba-Mu, atau kebaikan yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sesungguhnya Aku sangat mendambakannya juga kepadamu, dan Aku memohon kepada-Mu kebaikan tersebut, wahai Tuhan penguasa seluruh alam semesta. Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang membawa petunjuk dan selalu ditunjuk, bukan orang yang sesat dan bukan pula menyesatkan. Kami memerangi musuh-musuh-Mu dan kami berdamai dengan para kekasih-Mu, kami mencintai orang yang taat padamu di antara makhlukmu dengan kecintaan kami pada-Mu."
اللَّهُمَّ هَذَا الدُّعَاءُ وَعَلَيْكَ الإِجَابَةُ وَهَذَا الْجَهْدُ وَعَلَيْكَ التُّكْلانُ وإنا لله وإنا إليه راجعون وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ذَيْ الْحَبْلِ الشَّدِيدِ وَالأَمْرِ الرَّشِيدِ أَسْأَلُكَ الأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيدِ وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُودِ مَعَ الْمُقَرَّبِينَ الشُّهُودِ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ الْمُوفِينَ بِالْعُهُودِ إِنَّكَ رَحِيمٌ وَدُودٌ وَأنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ سُبْحَانَ الَّذِيْ لَبِسَ الْعِزَّ وَقَالَ بِهِ سُبْحَانَ مَنْ تَعَطَّفَ بِالْمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ سُبْحَانَ الَّذِي لاَ يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلا لَهُ سُبْحَانَ ذِيْ الْفَضْلِ وَالنِّعَمِ سُبْحَانَ ذِيْ الْعِزَّةِ وَالْكَرَمِ سُبْحَانَ الَّذِي أَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ بِعِلْمِهِ
"Ya Allah, ini adalah doa dan bagi-Mu penerimaan, dan ini adalah kadar usaha kami dan kepada-Mu lah berserah diri. Dan sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami hanya akan kembali kepada-Nya, dan tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan (pertolongan) Allah yang Maha-luhur lagi Maha-agung. Dia yang memiliki tali (Agama) yang kuat, dan perkara yang penuh petunjuk. Kami memohon pada-Mu keamanan pada hari datangnya ancaman, dan surga pada hari kekekalan bersama dengan orang-orang yang di dekatkan lagi menyaksikan (Allah), yang ahli ruku' dan sujud, dan menepati janji, sesungguhnya Engkau Maha-penyayang lagi mencintai, dan Engkau Maha-memperbuat apa yang Engkau kehendaki.
"Maha-suci Dzat yang Maha-mengenakan kemuliaan dan berfirman dengan kemuliaan itu. Maha-suci Dzat yang bersikap lembut dengan keperkasaan-Nya dan berbuat dermawan dengan keperkasaan itu. Maha-suci Dzat yang mana tidak layak pensucian kecuali untuk-Nya. Mahasuci Dzat pemilik karunia dan nikmat-nikmat. Maha-suci Dzat pemilik kemuliaan dan kedermawanan. Maha-suci Dzat yang menghitung segala sesuatu dengan ilmu-Nya.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا فِي قَلْبِي وَنُورًا فِي قَبْرِي وَنُورًا فِي سَمْعِي وَنُوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدِيْ وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِيْ وَنُوْرًا عَنْ يَمِيْنِيْ وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِيْ وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِيْ وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِيْ اَللّهُمَّ زِدْنِيْ نُوْرًا وَأَعْطِنِيْ نُوْرًا
"Ya Allah jadikanlah padaku bagiku cahaya di hatiku, cahaya di kuburku, cahaya di pendengaranku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, cahaya di arah kananku, cahaya di arah kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku. Ya Allah tambahkanlah untukku cahaya dan berikanlah padaku cahaya" (Syekh Muhammad an-Nawawi al-Bantani, Nihayah az-Zain, hal. 100).
Bacaan doa di atas merupakan bacaan doa yang dibaca Rasulullah SAW setiap kali selesai melaksanakan shalat qabliyah Subuh. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya, Nihayah az-Zain halaman 110:
وروى ابن عباس رضي الله عنهما أنه صلى الله عليه وسلم لما صلى ركعتي الفجر قال قبل صلاة الفرض
"Sahabat Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ketika selesai melaksanakan shalat (sunnah) dua rakaat fajar, beliau berdoa sebelum melaksanakan shalat fardhu (shalat subuh).
Artikel ini ditulis Aisyah Luthfi, mahasiswa peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(astj/mff)