Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi sebanyak dua kali sore hari tadi. Letusan disertai lontaran abu vulkanik ini masing terjadi dengan ketinggian 600 meter dan 900 meter dari atas puncak Gunung.
Kepala Pos Pengamatan Gunung (PPG) Marapi, Teguh Purnomo menyebut, erupsi Gunung Marapi yang pertama terjadi pada pukul 17.58 WIB. Ketinggian kolom abu teramati mencapai 600 meter.
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 20 Februari 2024 pukul 17.58 WIB. Ketinggian kolom abu teramati mencapai 600 meter atau 3.491 meter diatas permukaan laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 20.5 milimeter dengan durasi sekitar 1 menit 16 detik," kata Teguh Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima detikSumut, Selasa (20/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erupsi selanjutnya kembali terjadi pada pukul 18.22 WIB. Ketinggian abu mencapai 900 meter.
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, yang kedua pada pukul 18.22 WIB. Ketinggian kolom abu teramati mencapai 900 meter atau 3.791 meter di atas permukaan laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.6 milimeter dengan durasi sekitar 56 detik," jelasnya.
Teguh menjelaskan, kolom abu saat erupsi ini masing-masing teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal arah tenggara. "Erupsi masih berlangsung sampai saat laporan sedang dibuat," katanya.
Sebelumnya erupsi Gunung Marapi hari ini sudah terjadi sebanyak 3 kali. Erupsi pertama terjadi pukul 09.12 WIB. Namun erupsi pertama ini ketinggian kolom abu tidak teramati. Erupsi Gunung Marapi hanya terekam di seismogram 30.4 mm dengan durasi 36 detik.
Saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level III siaga. Selama 20 hari belakangan ini Gunung Marapi telah mengalami erupsi sebanyak 38 kali, disertai hembusan erupsinya sebanyak 577 kali.
PPG Marapi terus mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Marapi tidak mendekati dan beraktivitas 4,5 kilometer dari kawah. Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Sementara PPG juga menyarankan masyarakat untuk tetap selalu mengamankan stok air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik agar tidak roboh.
"Karena statusnya Siaga, kami merekomendasikan warga untuk tidak beraktivitas pada radius 4,5 kilometer, sekaligus juga perlu mewaspadai aliran sungai untuk mencegah munculnya ancaman bahaya lahar dingin yang dapat terjadi pada saat musim hujan. Serta masyarakat selalu menyediakan air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik secara berkala," katanya.
Warga juga diminta untuk menggunakan masker saat beraktivitas guna menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
Baca juga: Gunung Marapi Kembali Erupsi Selasa Pagi Ini |
(dhm/dhm)