Ini Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying Menurut Dokter Jiwa

Ini Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying Menurut Dokter Jiwa

Tim detikHealth - detikSumut
Rabu, 21 Feb 2024 06:30 WIB
Pelecehan dan pemerkosaan pada perempuan
Ilustrasi bullying. (Foto: Edi Wahyono)
Jakarta -

Kasus perundungan terhadap pelajar mencuat lagi. Kali ini dilakukan sekelompok pelajar yang memberi nama geng mereka 'Geng Tai'. Yang bikin heboh, salah satu terduga pelakunya yakni anak artis papan atas Vincent Rompies.

Akibat aksi perundungan tersebut, korban sampai harus dirawat di rumah sakit. Ia mengalami sejumlah luka memar akibat dipukul.

Lantas, dari pandangan kejiwaan, apa yang menyebabkan seorang anak menjadi pelaku bullying?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dokter spesialis kejiwaan dr Alfonsus Edward Saun, SpKJ, perilaku bullying dapat disebabkan banyak faktor. Diperlukan pemeriksaan yang lebih mendalam untuk mengetahui pasti penyebab seorang anak bertindak sebagai pelaku bullying.

"Jadi kalau misalnya kita ngomongin bullying itu faktornya sebenarnya banyak banget ya. Paling sering penyebabnya itu soal adanya insecurity dari pelaku bullying itu," ucap dr Edward dilansir dari detikHealth, Selasa (20/2/2024).

ADVERTISEMENT

Insecurity yang dimaksud, jelas dr Edward, yakni ada rasa kekurangan dalam diri si pelaku. Sehingga muncul keinginan untuk mendapat eksistensi yang lebih.

Menurutnya, dalam beberapa kasus, anak melakukan aksi bullying untuk mendapat perhatian lebih. Ia ingin tampil menonjol dibanding teman-temannya. Namun mereka akan mencari orang yang bisa di-bullynya sehingga ia terlihat lebih menonjol.

"Misalnya penyebabnya karena dia pengen terkenal atau dikenal teman-temannya di sekolah, bisa menonjol. Sehingga dia melakukan bullying itu kepada orang lain yang menurut dia bisa di-bully, sehingga dia bisa terlihat oleh orang-orang lain agar memenuhi rasa ingin dikenalnya," katanya.

Selain insecurity, anak juga bisa menjadi pelaku bullying disebabkan faktor keluarga, budaya dan lingkungannya. Di rumah misalnya, jika ada permasalahan yang tak dapat diselesaikannya, ada kemungkinan anak mencari pelampiasan di luar dengan melakukan bully terhadap orang lain.

"Dia merasa nggak tenang sehingga dia melakukan sesuatu yang bisa mengalihkan perhatian atau pikiran dia dari masalah-masalah yang dihadapi dan belum diselesaikan itu," pungkasnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads