Dalam budaya masyarakat Batak, partuturan merupakan istilah yang merujuk pada tata cara atau norma dalam berkomunikasi. Partuturan menunjukkan hubungan kekerabatan yang berkaitan dengan silsilah.
Nah, terdapat banyak bentuk partuturan yang wajib diketahui dalam interaksi sosial masyarakat etnis Batak ketika bertutur sapa. Kali ini detikSumut ajak detikers mengenal sistem kekerabatan 'partuturan' suku Batak Toba.
Berikut penjelasan yang dilansir dari artikel jurnal berjudul Sistem Kekerabatan Suku Batak Toba oleh Maslan M.R Sihombing. Simak sampai akhir, ya, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem Kekerabatan Suku Batak Toba
Sistem Kekerabatan Suku Batak Toba Berdasarkan Jenis Kelamin
1. Lae
- Panggilan (laki-laki) kepada anak laki-laki dari tulang atau paman
- Panggilan (laki-laki) kepada suami dari saudara perempuan
2. Eda
- Panggilan (perempuan) kepada anak perempuan dari tulang atau paman kita
- Panggilan (perempuan) kepada istri dari saudara kita yang laki-laki
3. Ito/Iboto
- Panggilan laki-laki kepada saudari (perempuan)
- Panggilan perempuan kepada saudara yang laki-laki
- Panggilan umum kepada lawan jenisnya dalam budaya Batak Toba
- Panggilan kepada anak tulang atau paman kita
4. Inang (Ibu)
- Panggilan terhadap perempuan yang lebih tua
- Panggilan umum untuk menghormati semua perempuan
5. Amang (Bapak)
- Kata terhadap laki-laki yang lebih tua
- Panggilan umum untuk menghormati para pria
6. Tulang (Paman)
- Panggilan kepada saudara laki-laki ibu
7. Nantulang (Bibi)
- Panggilan terhadap istri dari tulang atau paman
8. Amangboru
- Panggilan terhadap suami dari saudara perempuan ayah
- Panggilan terhadap suami dari perempuan yang merupakan keturunan semarga kita yang urutannya setingkat dengan ayah kita
9. Namboru
- Panggilan terhadap saudara perempuan ayah
- Panggilan terhadap perempuan yang merupakan keturunan semarga kita yang urutannya setingkat dengan ayah kita
Sistem Kekerabatan Suku Batak Toba Berdasarkan Usia
1. Uda/Amang Uda/Bapa Uda
- Panggilan terhadap adik laki-laki dari ayah
- Panggilan terhadap semarga yang urutan keturunannya setingkat dengan ayah kita tetapi ayah kita lebih tua darinya
- Panggilan kepada suami dari adik perempuan ibu kita
2. Inang Uda, Nanguda
- Panggilan terhadap istri dari adik laki-laki ayah kita
- Panggilan terhadap istri dari semarga kita yang urutan keturunannya setingkat dengan ayah kita tetapi ayah kita lebih tua darinya
3. Amang Tua, Bapa Tua (Pak Tua)
- Panggilan terhadap saudara laki-laki yang lebih tua dari ayah kita
- Panggilan terhadap semarga yang urutan keturunannya setingkat dengan ayah kita tetapi ayah kita lebih muda darinya
- Panggilan kepada suami dari kakak perempuan ibu kita
4. Inang Tua, Nantua (Mak Tua)
- Panggilan terhadap istri dari saudara laki-laki yang lebih tua dari ayah kita
- Panggilan terhadap istri dari orang semarga yang urutan keturunannya setingkat dengan ayah kita tetapi ayah kita lebih muda darinya
- Panggilan kepada kakak perempuan ibu kita
5. Pariban
- Panggilan sebagai laki-laki terhadap anak perempuan dari tulang atau paman
- Panggilan sebagai perempuan terhadap anak laki-laki dari namboru atau saudara perempuan ayah
6. Inong (Ibunda)
- Panggilan khusus kepada ibu atau yang melahirkan kita
7. Among (Ayahanda)
- Panggilan khusus kepada bapak atau yang memperanakkan kita
8. Ompung (Kakek/Nenek) dibaca Oppung
- Panggilan kepada kakek/nenek kandung kita
- Panggilan umum kepada orang tua yang setingkat dengan kakek/nenek kandung kita
9. Ompung Doli (Kakek) dibaca Oppung Doli
- Panggilan khusus kepada kakek, ayah dari ayah/ibu kita
10. Ompung Boru (Nenek) dibaca Oppung Boru
- Panggilan khusus kepada nenek, ibu dari ayah/ibu kita
11. Ompu
- Kelompok kerabat terbatas saompu (moyang yang sama) yang mempunyai hubungan seketurunan dengan nenek moyang yang membentuk kesatuan kerabat yang dikenal dengan nama marga
(dhm/dhm)