Massa Rusak Belasan TPS-Logistik Dibakar di Bima, Perhitungan Suara Disetop

Regional

Massa Rusak Belasan TPS-Logistik Dibakar di Bima, Perhitungan Suara Disetop

Tim detikBali - detikSumut
Kamis, 15 Feb 2024 11:46 WIB
Perusakan TPS dan pembakaran logistik Pemilu 2024 di Kecamatan Parado Kabupaten Bima, NTB, Rabu (14/2/2024) malam. (istimewa)
Foto: Perusakan TPS dan pembakaran logistik Pemilu 2024 di Kecamatan Parado Kabupaten Bima, NTB, Rabu (14/2/2024) malam. (istimewa)
Bima -

Massa merusak belasan tempat pemungutan suara (TPS) dan membakar logistik pemilu di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Akibatnya, proses perhitungan surat suara Pemilu 2024 di tempat tersebut untuk sementara dihentikan.

Perusakan TPS hingga logistik pemilu dibakar itu terjadi pada Rabu (14/2/2024) malam.

"34 TPS di Kecamatan Parado dihentikan sementara proses perhitungan suara," kata Anggota Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kabupaten Bima, Taufikurrahman, Kamis (15/2/2024), melansir detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufikurrahman mengatakan proses perhitungan surat suara tak bisa dilanjutkan lantaran kondisi di wilayah Kecamatan Parado tidak kondusif. Sebab saat perhitungan suara pada Rabu malam, tiba-tiba didatangi rombongan massa yang mengamuk dan langsung merusak TPS di beberapa titik.

"Proses perhitungan surat suara akan dilanjutkan menunggu situasi kondusif," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut sejak Rabu malam sampai dengan Kamis pagi, para penyelenggara di tingkat TPS, desa, hingga Kecamatan Parado, semuanya mengamankan diri. Mereka juga telah diarahkan untuk tidak melakukan aktivitas apapun.

"Selain kelelahan, para penyelenggara juga trauma dengan kejadian semalam.Tapi hasil koordinasi dengan anggota Panwascam Parado, Kamis pagi, kondisi saat ini sudah berangsur kondusif," ujarnya.

Menurut Taufikurrahman, 34 TPS di Kecamatan Parado tidak semuanya dirusak hingga logistik pemilu yang dibakar. Hal itu karena ada yang berhasil diselamatkan dan kini sudah diamankan dan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima.

"Terkait motif dan pelaku kejadian ini masih ditelusuri oleh aparat kepolisian. Selain itu, ada dua kemungkinan yang akan dilakukan yakni pemilu susulan atau pemungutan suara ulang (PSU)," imbuh Taufikurrahman.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads