Ketum Muhammadiyah Minta Pemenang Pilpres Tetap Rendah Hati

Ketum Muhammadiyah Minta Pemenang Pilpres Tetap Rendah Hati

Tim detikJogja - detikSumut
Rabu, 14 Feb 2024 19:30 WIB
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai pencoblosan di Tamantirto, Bantul, Rabu (14/2/2024)
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Medan -

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, berpesan agar pemenang Pemilu agar memanfaatkan mandat rakyat dengan baik. Haedar juga meminta pemenang Pilpres 2024 ini tetap rendah hati.

"Kami harapkan yang menang legawa dengan jiwa kenegarawanan untuk memanfaatkan mandat rakyat ini sebaik-baiknya. Jangan euphoria, jangan jemawa, jangan merasa adigung adiguna, tetapi tetap rendah hati," kata Haedar melansir detikJogja, Rabu (14/2/2024).

Haedar menyebut, di balik kemenangan peserta Pemilu ada beban berat yang menanti. Beban itu, kata Haedar, adalah mandat dari rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena apa? Di balik kemenangan itu ada beban terberat di pundak masing-masing yang memperoleh mandat. Baik yang Presiden, Wakil Presiden, maupun yang legislatif," ujarnya.

"Jadi kemenangan itu adalah mandat terberat dari rakyat yang harus ditunaikan dengan kewajiban utama yang amanah, jujur, fatanah dan segala sifat-sifat kebaikan, dan harus berdiri di atas seluruh kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Bukan lagi berdasarkan partai politik, golongan pendukung dan primordialisme," lanjut Haedar.

ADVERTISEMENT

Haedar kemudian berpesan bagi peserta Pemilu yang kalah agar legowo dan tetap turut membangun bangsa dan negara secara bersama-sama.

"Bagi yang belum memperoleh mandat, yang kalah juga legowo, karena kontestasi sudah berlangsung dan tidak mengurangi pengkhidmatan untuk membangun bangsa dan negara dengan bersama-sama," ucapnya.

Haedar meyakini jika kekalahan dalam Pemilu bukan akhir dari segalanya, namun malah menjadi titik balik untuk tetap bersyukur.

"Jadi saya yakin bahwa ketika tidak diberi mandat itu justru juga harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena boleh jadi dibebaskan dari tugas-tugas yang berat. Tetapi tetap berkhidmat untuk bangsa dan negara," kata dia.

Di akhir, Haedar meminta masyarakat tetap menjaga persatuan. Kalau ada keretakan di tubuh bangsa karena Pemilu, dia berharap segera ada rekonsiliasi. Menurutnya, para tokohnya dan elite menjadi teladan di dalam merekatkan kembali gesekan dan perbedaan.

"Termasuk kami harapkan media massa, media sosial, masyarakat luas ikut menciptakan suasana harmoni kembali karena terlalu mahal harganya bila Pemilu kemudian meretakkan kita sebagai bangsa. Pilihan kita berbeda hasil sudah diperoleh, maka semuanya kembali untuk menjalankan tugas kewargaan, kebangsaan dan kenegaraan," pungkasnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads