Hal unik terjadi di TPS 088, Lingkungan 17, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Seluruh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS itu mengenakan baju adat nusantara.
Pantauan detikSumut, Rabu, (14/2/2024), terdapat 6 anggota KPPS dan 1 satu ketua KPPS yang bertugas di TPS ini. Seluruhnya petugas mengenakan baju adat nusantara.
Lokasi di sekitar TPS juga didesain berbeda. Di luar TPS diberikan papan bunga beserta karangan bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu di beberapa sisi TPS juga dihiasi dengan balon berwarna merah putih. Tampak di depan TPS foto seluruh petugas KPPS yang mengenakan baju adat.
Ketua KPPS Lingkungan 17, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Muhammad Hasan, mengatakan para petugas KPPS mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. Dirinya pun menambahkan konsep ini menjadi yang pertama dibuat di Kelurahan Rengas Pulau Kota Medan.
"Di mana kami saat ini melakukan berpakaian adat dari bermacam-macam yang ada di Indonesia. Di antaranya itu adalah pakaian adat Melayu, pakaian adat Bali, pakain adat Padang (Minang), pakain adat Jawa, terus pakaian adat Aceh, Batak, dan Jawa Timur," kata Hasan di lokasi.
"Belum pernah (ada konsep ini). Jangankan lingkungan 17, untuk Rengas Pulau pun untuk saat ini konsep seperti ini belum pernah dilakukan. Tapi kalau di Medan. Rengas Pulau ini pertama kali menggunakan konsep seperti ini," lanjutnya.
Hasan menuturkan konsep ini telah direncanakan kurang lebih selama 3 minggu sebelum pemilu 2024 bergulir. Dirinya menambahkan konsep ini telah diusung bersama-sama dengan masyarakat dan para relawan.
"Jadi ini adalah sebagai aspirasi dari kami dan juga relawan-relawan di kampung," terangnya.
Adapun perancangan konsep ini, lanjut Hasan, dibiayai secara urunan. Para petugas KPPS menyumbangkan setengah honor untuk mendanai TPS ini.
Dirinya berharap konsep ini membuat para pemilih merasa terhibur saat mencoblos. Sehingga para pemilih di TPS 088 menjadi semangat untuk menggunakan hak pilih.
"Membutuhkan biaya yang besar. Jadi kami di sini berkomitmen, tidak semuanya kami ambil honor itu untuk kami pribadi. Tidak. Itu bahkan bisa kami satu hati untuk separuh honor kami limpahkan ke TPS ini. Agar TPS unik. Mungkin animo supaya lebih semangat," akunya.
"Jadi ini adalah untuk membangkitkan rasa semangat warga di kampung ini untuk datang berduyun-duyun untuk memilih. Di samping memilih, dia bisa melihat dan terhibur merasakan kenyamanan di dalam TPS ini," pungkasnya.
(mjy/mjy)