Semangatnya Para Penyandang Tuna Netra Mencoblos di Medan

Semangatnya Para Penyandang Tuna Netra Mencoblos di Medan

Kartika Sari - detikSumut
Rabu, 14 Feb 2024 12:22 WIB
Penyandang tuna netra saat memasukkan kertas suara ke kotak TPS di Medan
Foto: Penyandang tuna netra saat memasukkan kertas suara ke kotak TPS di Medan (Kartika Sari/detikSumut)
Medan -

Alexander, penyandang tuna netra begitu bersemangat datang ke TPS Pertuni pagi ini untuk mengikuti pencoblosan. Ia tampil sederhana menggunakan kaos putih dan celana hitam.

Alexander berjalan perlahan ke bilik sambil dituntun oleh pendamping yang akan membantu dirinya di bilik suara.

Seorang pendamping tersebut tampak memberitahu nama-nama dan letak pencoblosan dari Presiden hingga anggota DPRD. Hal ini diharapkan dapat memudahkan para pemilih melakukan pencoblosan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambil meraba kotak suara, ia memasukkan satu per satu kertas suara dengan dibantu pendamping tersebut. Usai mencelupkan jarinya ke tinta pemilu, ia pun tersenyum lebar.

"Semoga pilihan kita terbaik," ungkap Alexander kepada detikSumut, Rabu (14/2/2024).

ADVERTISEMENT

Alexander mengakui cukup terbantu dengan adanya pendamping saat melakukan pencoblosan di bilik kotak suara.

"Kalau seperti ini ada pendamping kita enggak kesulitan, tapi kalau dilepaskan sendiri kita cukup sulit," ujarnya.

Lanjutnya, ia juga berharap agar pemimpin ke depannya dapat lebih memperhatikan kesejahteraan penyandang disabilitas, khususnya di Sumut.

"Lebih memperhatikan lagi kaum disabilitas, rakyat miskin dan juga lebih banyak menyediakan lapangan kerja yang pendidikannya menengah ke bawah," kata Alexander.

Alexander merupakan satu dari puluhan penyandang disabilitas yang ikut mencoblos di rumah Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Sumut.

Ketua Pertuni Kota Medan Irfan menyebutkan bahwa ada sebanyak 100 penyandang tuna netra yang ikut mencoblos di TPS 36 (Rumah Pertuni) dan ada sekitar 400 tuna netra di Medan yang terdata ikut mencoblos di Kota Medan.

"Ada sekitar 100 tuna netra yang mencoblos di TPS 36 ini dan yang di Kota Medan kurang lebih ada sekitar 400 orang. Tahun ini sepertinya meningkat dari sebelumnya karena banyak yang antusias juga terutama kaum disabilitas netra," kata Irfan.

Irfan menyebutkan bahwa pihak KPU juga telah memberikan hak kepada pemilih disabilitas tuna netra untuk dapat memilih pendamping sendiri tanpa ada pembatasan.

"Sebenarnya warna kertas ini kan kami kesulitan, jadi atas dasar itu kami memilih pendamping sendiri. Selain itu kita bentuk panitia untuk menyediakan pendamping, relawan di sini ada sekitar enam orang. Kalau di kecamatan lain itu keluarganya yang mendampingi," jelasnya.

Sementara itu, Irfan mengakui untuk pemilihan tahun ini, kertas suara tak memiliki template dari Braille sehingga para pendamping tuna netra bergantung kepada pendamping untuk memberikan informasi.

"Kertas suara itu kalau dulu ada template dari Braille, tapi tak papa lah karena kan kami diberi kebebasan pendamping," ucapnya.

Tak hanya itu, ia pun menyebut saat ini penyandang tuna netra yang tergabung dalam Pertuni juga semakin terbekali dalam menentukan suaranya.

"Kita lakukan sendiri untuk sosialisasi, mereka semakin paham dan terliterasi untuk memilih. Lebih baik lah sekarang ini," ucapnya.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads