Israel Ambil Rp 847 Miliar dari Bank Palestina di Gaza

Internasional

Israel Ambil Rp 847 Miliar dari Bank Palestina di Gaza

Tim detikFinance - detikSumut
Rabu, 14 Feb 2024 08:30 WIB
Israeli soldiers scan an area while sirens sound as rockets from Gaza are launched towards Israel,, near Sderot, southern Israel, October 9, 2023. REUTERS/Amir Cohen Acquire Licensing Rights
Foto: REUTERS/Amir Cohen Acquire Licensing Rights
Jakarta -

Sebanyak 200 juta shekel atau setara US$ 54,29 juta (senilai Rp 847 miliar dengan kurs Rp 15.610) diambil Israel dari markas besar Bank Palestina di Kota Gaza. Hal ini dijelaskan dari surat kabar Israel Maarif.

Melansir detikFinance yang mengutip dari Anadolu Ajansi, Selasa (13/2/2024), para tentara mengambil dana yang dialokasikan untuk Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah usai mendapat kecaman di lingkungan Al-Rimal pekan lalu.

Aksi itu diduga dilancarkan setelah seorang penembak jitu mengincar tentara Israel di sekitar bank. Usai kejadian tersebut, tentara Israel menggerebek dan menggeledah bank tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Militer Israel mengakui tentara Israel menyerbu markas besar Bank Palestina. Hal ini diklaim dilakukan untuk mencegah uang masuk ke Hamas. Namun, dia tidak membeberkan lebih lanjut mengenai tindakan tersebut.

"Tentara Israel berada di markas besar Bank Palestina di Gaza pekan lalu untuk mencegah uang masuk ke Hamas. Langkah ini telah diputuskan pada tingkat politik," kata juru bicara militer Israel.

ADVERTISEMENT

Di lain pihak, Otoritas Palestina tidak menanggapi komentar terkait laporan tersebut.

Israel sendiri masih terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Setidaknya, telah ada sebanyak 28.176 warga Palestina tewas, di mana sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Sementara itu, korban luka-luka sebanyak 67.784 sejak 7 Oktober.

Serangan Israel telah menyebabkan 85% warga Gaza menjadi pengungsi. Serangan tersebut membuat warga Gaza kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara, sebanyak 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads