Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akhirnya buka suara soal isu dirinya akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Basuki mengatakan bahwa isu tersebut sudah lewat.
"Alah itu udah lewat, besok udah nyoblos," kata Basuki kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir detikNews, Selasa (13/2/2024).
"Saya kan kerja terus," tegas Basuki saat ditanya apakah dirinya akan mundur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki pun mengatakan berdasarkan perintah dia akan bertugas sebagai Menteri PUPR di kabinet hingga periodesasi selesai, saat dirinya ditanya lagi soal akan bertahan di kabinet. Hanya saja dia tidak menyebut atas perintah dari siapa.
"Perintahnya gitu kan," ujarnya.
Saat disinggung apakah perintah yang dimaksud dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Basuki menjawab dirinya belum bertemu dengan Megawati.
"Belum ketemu saya," ujarnya.
Basuki mengaku dirinya terakhir kali bertemu Megawati saat acara ulang tahun.
"Ulang tahun beliau dulu," ujarnya.
Sebelumnya, kabar Basuki akan mundur dari kabinet itu diungkap Ekonom Senior Indef Faisal Basri. Faisal Basri awalnya mengaku bahwa dia mengajak sejumlah menteri untuk mundur dari kabinet karena Jokowi dianggap terkesan berpihak kepada pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Faisal Basri mengklaim bahwa menteri yang paling siap mundur adalah Sri Mulyani Indrawati dan Basuki Hadimuljono. Total disebut ada 15 menteri yang kemungkinan mundur, yang merupakan teknokrat (bukan dari partai) atau yang berasal dari partai oposisi.
"Saya ngobrol-ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai dan macam-macam, nah muncul katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran ini ya karena ini sudah beyond akal sehat begitu," kata Faisal Basri dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Kamis (18/1/2024).
(mjy/mjy)