Insiden Edy Rahmayadi Menghardik gegara Pintu VIP Kualanamu Terkunci saat Anies Tiba

Terpopuler Sepekan

Insiden Edy Rahmayadi Menghardik gegara Pintu VIP Kualanamu Terkunci saat Anies Tiba

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 11 Feb 2024 12:01 WIB
Edy Rahmayadi
Foto: Edy Rahmayadi (Finta Rahyuni/detikSumut)
Medan -

Insiden pintu VIP Bandara Kualanamu terkunci saat calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan tiba, sempat membuat heboh. Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies-Muhaimin (AMIN) Sumut, Edy Rahmayadi bahkan sampai menghardik baru akhirnya pintu itu dibuka.

Kejadian itu terjadi pada Kamis (1/2/2024). Saat itu, Anies hendak menghadiri kampanye akbar di Kabupaten Deli Serdang.

Namun, saat hendak melewati pintu VIP Bandara Kualanamu, Anies bersama rombongan tidak bisa lewat karena pintu tersebut dalam keadaan terkunci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video yang beredar, tampak sudah ramai rombongan Anies yang menunggu di depan pintu VIP itu. Situasi di lokasi sempat memanas. Bahkan, ada yang sampai mengancam akan memecahkan pintu itu.

"Mana yang pegang kunci ini. Pecahkan saja," teriak orang yang berada di lokasi.

ADVERTISEMENT

Tak lama petugas Avsec Bandara Kualanamu datang dan langsung membuka pintu tersebut. Setelah itu, baru para rombongan bisa melewati pintu itu.

Juru Bicara Timnas AMIN Bakhtiar Ahmad Sibarani mengaku sangat menyayangkan hal itu. Akibat kejadian itu, rombongan sempat tertahan hingga 15 menit.

"Tadi sempat ada kendala karena adanya pintu di VIP bandara yang terkunci saat Pak Anies, Pak Surya Paloh, dan rombongan yang lain mau lewat," kata Bakhtiar, Kamis.

"Kendala ini membuat kami tertahan lebih kurang 15 menit, padahal di lokasi bandara tadi sudah ada ribuan pendukung yang menunggu kedatangan Pak Anies," sambungnya.

Bakhtiar menceritakan, dia yang ada di dalam rombongan itu sempat meminta kepada petugas bandara untuk membuka pintu itu. Namun, petugas yang ada di lokasi mengaku tidak memiliki kuncinya.

"Padahal jalan itu yang selalu dilewati jika ada tamu VIP yang berkunjung melalui Kualanamu," ucapnya.

Bakhtiar menilai hal itu seharusnya tidak terjadi karena yang datang adalah calon presiden. Selain itu, kata Bakhtiar, ada juga Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang ikut dalam rombongan itu.

"Ini kan calon presiden kan tidak boleh dipersulit. Ada juga di situ Pak Surya Paloh yang merupakan tokoh bangsa. Kami tentu menyesalkan hal ini," ucapnya.

Edy Rahmayadi juga turut mengomentari kejadian itu. Dia menilai peristiwa itu terjadi atas perintah atasan ke bawahan. Menurutnya, bawahan tak akan berani melakukan hal itu tanpa ada instruksi.

"Bohong kalau tidak ada instruksi dari atas, tidak mungkin anak buah melakukan hal-hal yang tak perlu kalau itu tak ada instruksi dari atas," katanya usai debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2) malam.

Eks Gubernur Sumut ini mengatakan pintu VIP itu tidak pernah ditutup. Sehingga, dia yakin peristiwa itu terjadi atas sebuah perintah.

Kemudian dia mengaku sampai menghardik petugas di Bandara Kualanamu. Hal itu dilakukannya agar pintu VIP terbuka.

"Saya tidak menuduh, karena sampai sekarang itu tidak pernah ditutup dan tak pernah dikunci. Kenapa pada waktu yang sangat urgent, kenapa itu menjadi dikunci? Setelah saya tegur, saya sindir, dan bahkan sampai ke tingkat saya menghardik, baru itu dibuka," jelasnya.

Penjelasan Angkasa Pura soal Insiden Pintu VIP Terkunci

Humas Angkasa Pura Aviasi Yuliana Balqis menjelaskan duduk persoalan yang terjadi. Dia menyebut pintu itu merupakan daerah keamanan terbatas yang ada di lokasi bandara.

"Pintu yang ditutup tersebut merupakan akses menuju daerah keamanan terbatas (DKT), dimana yang bisa melewatinya adalah penumpang yang telah menunjukkan boarding pass atau petugas yang memiliki akses/pass bandara," kata Yuliana kepada detikcom, Kamis (1/2), malam.

Yuliana kemudian mengatakan jika informasi yang mereka terima jika rombongan Anies tidak melalui jalur itu. Namun, terjadi perubahan sehingga hal itu terjadi.

"Pada awalnya kami mendapati informasi bahwa rombongan termasuk penjemput akan menggunakan jalur VIP yang juga biasa digunakan untuk menyambut kedatangan tamu-tamu VIP lainnya," sebut Yuliana.

"Namun kemudian diketahui skenario pergerakan berubah dari yang direncanakan (rombongan VIP akan melewati jalur sisi udara menggunakan BUS), dimana rombongan meminta menggunakan jalur yang terbatas untuk umum (DKT) yang memang dikunci sebagai bagian dari pengendalian keamanan bandara yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku," sambungnya.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads